Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada yang menarik dalam laga uji coba PSIS melawan Arema Cronus (28/3) di Stadion Jatidiri, Semarang.
Winger muda PSIS, Bakori Andreas, tampil mengenakan nomor punggung 87. Nomor itu identik dengan Arema Cronus. Sebab, 87 merupakan tahun berdirinya Arema sehingga banyak pemain asal Malang yang mengidolakan angka tersebut.
Setelah ditelusuri, ternyata Bakori merupakan satu-satunya pemain asal Malang di PSIS. Sejak kecil dia sudah jadi Aremania. "Sebagai anak asli Malang, wajar kalau mengidolakan Arema," kata Bakori.
Saat melawan Arema, pemain 21 tahun itu sangat bersemangat. Apalagi dia dipercaya sebagai starter. Bakori berharap dilirik dan suatu saat bisa bermain di Arema. "Pasti ingin ke Arema suatu saat. Tapi, sekarang saat fokus di PSIS," lanjutnya.
Bakori sadar, tidak mudah untuk direkrut Arema. Hal itu yang membuatnya memilih keluar dari Malang mengembangkan potensi. Sejak musim 2012-2013, dia sempat bermain di Persekam Metro FC. Musim lalu, Bakori hengkang ke PPSM Magelang.
"Kebetulan, sekarang sudah kontrak dengan PSIS. Saya optimistis bisa berkembang di sini," tegasnya.
Bisa jadi, Bakori bakal mengikuti jejak pemain asal Malang, Ahmad Nufiandani, yang musim ini ditarik dari PSIS ke Arema. Kebetulan posisi keduanya sama. Begitu juga dari segi usia yang hanya berselisih satu tahun.
Asisten pelatih Arema, Joko Susilo, mengaku bakal mengamati penampilan Bakori di PSIS. "Kalau memang bagus dan layak pasti ada peluang ke Arema," tegasnya.