Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain baru Gresik United asal Montenegro Marko Djurovic, terhambat dengan bahasa. Maklum pemain kelahiran 8 Mei 1988 itu baru pertama kali ini mencoba beradu nasib di sepakbola nasional.
Namun karena Marko juga tidak bisa berbahasa Inggris, maka di hari-hari pertamanya latihan bersama tim berjuluk Jaka Samudera itu ia kerap menggunakan komunikasi dengan bahasa tubuh. Kondisi ini membuat pelatih Liestiadi sedikit kesulitan untuk memberikan isntruksi kepada pemain jebolan Timnas U-21 Montenegro tersebut.
“Marko memang belum mahir berbahasa Inggris. Tapi dia akan bisa memahami apabila kita mencoba berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang mudah-mudah. Tapi saya kira ini bukan masalah yang serius, sebab banyak sekali pemain asing asal Amerika Latin, Afrika dan Jepang di Indonesia yang pada awalnya kesulitan berkomunikasi karena mereka tidak bisa berbahasa Inggris dan Indonesia,” kata Gabriel Budi, agen yang membawa Marko ke Indonesia.
Gabriel Budi juga yakin Marko akan bisa cepat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sebab di Gresik United ada pemain asal Serbia, yakni Sasa Zecevic yang berposisi sebagai stoper. Karena sama-sama berasal dari Eropa Timur, Sasa juga memahami bahasa keseharian yang digunakan oleh Marko, yakni bahasa Rusia. Tak jarang Sasa harus menerjemahkan apa yang diistruksikan pelatih Liestiadi kepada pemain yang berposisi sebagai striker ini.
“Sekarang saya tidak hanya sebagai pemain, tapi saya punya pekerjaan tambahan yakni menjadi penerjemah bagi Marko. Manajemen harus bayar khusus untuk pekerjaan tambahan ini,” kata Sasa sambil tertawa.