Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kubu Gresik United sebenarnya sedikit kecewa dengan keputusan Panitia Piala Gubernur Jatim yang tetap menggelar partai final di Stadion Brawijaya Kediri, pasalnya stadion tersebut adalah kandang Persik yang notabene sebagai seterunya di final yang bakal digelar Minggu (11/1) itu.
Kubu Gresik menilai hal itu jelas hanya akan menguntungkan Persik karena tim yang kini dipoles oleh pelatih Agus Yuwono itu bermain di kandang sendiri, sehingga Persik Mania, pendukungnya akan mendominasi tribun.
“Dalam technical meeting sebelum turnamen panitia bilang nanti partai final akan digelar di tempat yang netral. Tapi kenyataannya final digelar di Kediri, kalau seperti ini kan jelas Persik lebih diuntungkan. Seharusnya panitia bisa mencari tempat baru yang netral bagi kedua klub finaslis,” kata manager Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono.
Lebih lanjut Bagoes mengatakan bahwa Persik sudah menjadi tuan rumah di babak penyisihan.
“Menurut saya idealnya partai final digelar di Stadion Gelora Bung Tomo. Selain kualitas serta fasilitas stadion yang memadahi, Gelora Bung Tomo juga terletak di Kota Surabaya yang notabene sebagai ibu kota Jawa Timur,” ucap pria pecinta motor gede ini.
Namun nasi sudah menjadi bubur, tempat final tak lagi mungkin bisa digeser ke tempat lain. Berdasarkan informasi, pemilihan Kediri sebagai tuan rumah final dikarenakan pihak panitia sudah merugi sekitar 25 juta akibat panitia yang semula merencanakan pembukaan even tahunan tersebut ternyata gagal karena kesibukan yang dijalani oleh Gubernur Jatim. Final yang semula direncanakan pada tanggal 8 itu mundur pada pada hari Minggu (11/1).