Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klub Ini Menolak Berada di Grup 6 Divisi Utama

By Aning Jati - Minggu, 29 Maret 2015 | 15:45 WIB
Ilustrasi Martapura FC. (Gatot Susetyo/Bolanews)

Keputusan pertemuan klub Divisi Utama dengan PT Liga Indonesia di Jakarta, Sabtu (28/3) malam, masih menyisakan ganjalan bagi peserta kompetisi. Terutama kebijakan PT LI yang akan menerapkan sistem kompetisi penuh dan home turnamen bagi Grup 6.

Grup 6 diisi 10 klub yakni, Persiwa, PSBS Biak, Fak Fak, Persigubin, Yahukimo FC, Persigo, Persbul Buol, Persipon Pontianak, Kalteng Putra, dan Martapura FC. Grup ini, dengan kebijakan PT LI, semua pertandingan penyisihan akan digelar di Jatim. Bagi klub yang keuangannya kembang kempis, sistem ini jelas menguntungkan. Namun, tidak bagi Martapura FC yang sedang membangun sepak bola profesional.

"Bila kami masuk di Grup 6 dengan sistem seperti itu, kami akan rugi. Sepak bola profesional itu harus menguntungkan dari sisi finansial. Sementara kami sedang mengarah ke sana. Kami telah merangkul beberapa sponsor dan investor untuk musim ini. Bila kami tetap ikut di grup itu, para sponsor akan membatalkan kerja sama,” ungkap M. Hilman, Ketua Umum Martapura FC.

Itulah mengapa manajemen Martapura FC akan berdiskusi dengan PT LI agar klub asuhan Frans Sinatra ini bisa dikeluarkan dari Grup 6 supaya bisa tampil di Stadion Demang Lehman, Martapura.

"Saya kira PT LI akan menerima masukan yang kami akan ajukan. Kami sudah memiliki gambaran akan pindah di grup mana nantinya karena ada klub di grup lain yang tampaknya mengalami krisis finansial. Klub itu akan senang bila ikut Grup 6 dengan pembiayaan yang lebih hemat,” kata Hilman, tanpa mau menyebut nama klub tersebut.