Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keberadaan Harry Kane di timnas Inggris edisi terkini menimbulkan pertanyaan terkait formasi apa yang akan diterapkan Manajer Roy Hodgson.
Sejak membesut tim Tiga Singa pada Mei 2012, Hodgson cenderung setia memakai strategi satu striker. Hanya beberapa laga eks pembesut Liverpool itu menggunakan dua atau bahkan tiga striker.
Belakangan, Hodgson gemar mengubah formasi, terutama setelah Inggris, dengan memakai pola 4-2-3-1, tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014.
Inggris memenangkan enam partai usai PD 2014: empat laga Kualifikasi Euro 2016 dan dua gim persahabatan. Ada dua modul yang dipakai, 4-2-3-1 dan 4-3-1-2.
Lantas, formasi apa yang akan dipakai ketika Inggris menghadapi Lituania untuk Kualifikasi Euro 2016 (27/3) dan uji coba kontra Italia (31/3)?
Pada sesi latihan Selasa (24/3), Hodgson kedapatan memegang secarik kertas bertuliskan skemanya. Dari kertas tersebut, ada indikasi Kane akan diduetkan dengan Wayne Rooney di lini depan Inggris untuk dua gim tersebut.
Akibat berita itu, Hodgson disebut-sebut akan menggunakan 4-3-1-2 yang dapat berubah menjadi formasi berlian 4-1-2-1-2.
Namun, skema tersebut belum tentu berhasil. Di klubnya, Tottenham, Kane, striker tertajam di EPL 2014/15 saat ini, bermain sebagai striker tunggal.