Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kobe Bryant: Pebasket Eropa Lebih Serba Guna

By Eko Widodo - Selasa, 6 Januari 2015 | 08:59 WIB
Kobe Bryant dan Manu Ginobili di event Olimpiade, Ginobili adalah andalan Spurs dan matang di kompetisi Spanyol-Italia. (Getty Images)

Kobe Bryant, shooting guard LA Lakers memberikan kritik pedas kepada Amateur Athletic Union (AAU) tentang keseriusan melatih pebasket muda AS. "Eropa ternyata lebih maju," kata Kobe kepada LA Times.

Kobe membandingkan betapa kakak adik Pau dan Marc Gasol membuat pening para big man kelahiran AS. Pau dan Marc adalah center yang serba bisa dan serba guna. Teknik ball handling, pivot, blok, box out, dan berbagai gerakan fundamental mereka sangat efektif.

"Inilah masalah bagi bola basket AS. Mereka (AAU) tak mengajari pebasket AS sebagai pemain serbabisa (all-around). Pebasket AS cenderung mengeksploitasi skill mereka yang lebih mengundang decak kagum, daripada belajar teknik dasar dengan benar," ucap Kobe.

Kobe memberi contoh mengapa permainan San Antonio Spurs kaya dengan variasi permainan dan sulit dikalahkan. "Fundamental basket mereka sangat bagus. Spurs bermain simpel. Mereka bisa seperti itu karena 90% skuat mereka pemain Eropa dan yang dibesarkan di kompetisi Eropa."

Kobe dilahirkan di Philadelphia. Sejak usia 6 tahun, ia mengikuti sang ayah Joe Bryant ke Italia. Kobe menghabiskan masa kecil di Italia sampai 1991 ketika Joe pensiun dan kembali ke AS (sekitar tujuh tahun).

Jika saat itu tidak ke Italia? "Saya mungkin tak bisa mendribel tangan kiri, menembak dengan tangan kiri, dan tidak punya footwork bagus," ucap pria kelahiran 23 Agustus 1978 ini.