Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemenangan menjadi harga mati bagi Satya Wacana ACA LBC Salatiga demi memuluskan ambisi lolos playoff. Didorong alasan itulah, tim polesan Efri Meldi ini tampil habis-habisan saat meladeni NSH GMC GSBC Jakarta pada laga pembuka IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 Seri VIII Yogyakarta di GOR UNY, Rabu (11/3). Satya Wacana menjaga asa lolos playoff, dengan memetik kemenangan 90-71.
Tambahan kemenangan ini melejitkan Satya Wacana ke posisi ketujuh klasemen sementara dengan mengoleksi 34 poin dari 25 pertandingan (9-16). Jumlah poin yang sama juga dikoleksi Hangtuah Sumatera Selatan Indonesia Muda. Namun, Hangtuah punya jumlah pertandingan lebih sedikit yakni 23 kali.
Three point play Lutfianes Gunawan serta 2-point jump shot Firman Dwi Nugroho membawa Satya Wacana unggul 5-0 di awal kuarter pertama. Satya Wacana berhasil memimpin hingga pengujung kuarter. Di sisa 27 detik, Boy Damanik memperkecil kedudukan menjadi 18-26 untuk NSH GMC. Satya Wacana unggul 26-18 hingga kuarter pertama ditutup. Respati Ragil Pamungkas mengemas 10 poin untuk Satya Wacana di kuarter ini.
Memasuki kuarter kedua, NSH GMC mampu mengejar. Imanudin Husnuzan menjadikan NSH GMC berbalik memimpin 29-28 melalui 3-point jump shot. Namun Satya Wacana bisa kembali unggul 5 poin (41-36), di sisa 27 detik lewat 2-point jump shot Budi Sucipto. Skor 41-36 menutup kuarter kedua masih untuk keunggulan Satya Wacana.
Selepas istirahat, Satya Wacana tampil mendominasi. Sebanyak 23 poin ditambahkan Satya Wacana, dan hanya dibalas 14 poin oleh NSH GMC. Firman Nugroho mengemas 7 poin di kuarter ketiga untuk Satya Wacana. Keunggulan Satya Wacana dengan skor 64-50, tetap terjaga hingga kuarter ketiga usai.
Di kuarter keempat, NSH GMC kehilangan R. Azzaryan Pradhitya karena fout out. Keluarnya shooting guard andalan NSH GMC itu dimanfaatkan oleh Satya Wacana. Boy Damanik membuat NSH GMC memperkecil kedudukan 71-90. Namun saat buzzer, keunggulan 19 poin (90-71) tak berubah untuk Satya Wacana.
Pada laga kali ini, Firman Dwi Nugroho melengkapi koleksi double-double menjadi 10 kali sepanjang karirnya di NBL Indonesia, setelah mengemas 11 poin 12 rebound. Selain Firman, kemenangan Satya Wacana juga karena Respati Ragil Pamungkas tampil impresif dengan menyumbangkan 24 poin. Disusul Budi Sucipto dengan tambahan 10 poin, 8 rebound, dan 6 assist.
”Pada dua kuarter awal Ragil bermain bagus, sehingga kami bisa mencetak banyak poin. Tapi pada kuarter ketiga dan keempat Ragil dan Yo Sua berhasil dibuat tak berkutik,” ujar Efri Meldi, head coach Satya Wacana.
”Saya putuskan memainkan shooting guard kami lainnya, Yurifan Hosen. Strategi ini lumayan berhasil, karena fokus penjagaan mereka jadi terpecah,” sambungnya.