Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Putih malah menderita cedera parah di uji coba kontra Hong Kong (31/5). Bagaimana keadaan Boaz seusai menjalani operasi? Berikut penuturan striker Persipura ini saat dibesuk BOLA di RS Omni, Pulomas, Jakarta.
“Cedera ini merupakan yang terparah sepanjang karier saya bermain sepakbola. Sebelumnya saya pernah mendapat dua cedera yang cukup serius. Pada final Piala Tiger 2004, kaki kanan retak karena tekel pemain Singapura, Baihakki Khaizan. Akibat cedera itu, saya harus istirahat sekitar dua bulan.
Setelah itu giliran kaki kiri terkena pecahan kaca pada 2005. Luka akibat insiden itu dijahit di Sorong. Tapi, setelah sembuh rasanya masih belum terlalu enak jika dipakai untuk menendang. Operasi untuk menyembuhkan bekas luka lalu dilakukan oleh dr. Bobby Nelwan, dokter yang sama juga mengoperasi kaki saya sekarang.
Sejumlah rekan seperti Ponaryo Astaman dan Firman Utina kelihatan sangat kaget melihat kondisi kaki kanan saya. Tulang samping di mata kaki kanan bergeser ke depan, sedangkan tumit seperti kosong. Sejak kejadian hingga dibawa ke RS Pertamina, saya belum merasakan sakit. Saat itu kaki saya seperti mati rasa.
Baru pada malam hari kaki terasa sakit luar biasa. Memang obat yang diberikan bisa mengurangi sakit. Tapi, setelah efek obat hilang, rasa sakit yang luar biasa kembali datang. Saya bilang pada Chandra Solehan, asisten manajer, sudah tak kuat menahan sakit. Dengan berbagai pertimbangan dan atas persetujuan keluarga, akhirnya Jumat pagi operasi dilakukan.
Saya juga tak habis pikir kenapa cedera parah harus saya alami lagi ketika membela timnas. Jika ditanya sekarang apakah trauma bermain untuk timnas, saya rasa tidak. Kita tak tahu kapan akan mendapat cedera.
Kalau memang sudah pulih dan tak berbenturan dengan jadwal klub, saya rasa tak mungkin juga menolak panggilan timnas. Bisa-bisa kena sanksi kalau menolak datang tanpa alasan jelas, kan?
Persipura sudah pasti kecewa karena saya cedera parah justru ketika main untuk timnas. Mereka pasti butuh saya di lanjutan kompetisi. Apalagi penampilan saya di klub juga sedang bagus.
Saya juga sangat kecewa kalau sampai tak bisa bermain buat timnas di Piala Asia 2007. Sudah dua kali saya absen dari timnas saat momen penting. Apa yang terjadi ini membuktikan saya akan selalu total kalau dipercaya main untuk timnas. Jangan pernah mengatakan saya tak nasionalis.
Cedera ini juga membuat rencana untuk mengadakan resepsi pernikahan saya harus dijadwal ulang. Sebetulnya tanggal 16 Juni resepsi akan diadakan di Sorong, Papua. Saya belum tahu kapan acara itu akan digelar. Yang ada di pikiran sekarang bagaimana mengikuti program penyembuhan cedera ini.”
(Penulis: Erwin Fitriansyah)