Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2019 salah satu kandidat, Benhard Limbong, menjanjikan visi dan misi yang berbeda dibanding para pesaingnya. Mantan penanggung jawab timnas itu ingin mengajak pemerintah untuk berperan aktif dalam sepak bola Indonesia pada masa datang.
Mantan penanggung jawab timnas itu ingin mengajak pemerintah untuk berperan aktif dalam sepak bola Indonesia pada masa datang.
Program yang ia tawarkan untuk PSSI pun terlihat sangat sederhana.
"Program yang saya tawarkan pertama untuk timnas adalah sport science. Artinya pembinaan sepak bola mulai dari gizi, serta sport science yang berhubungan dengan intelektual, moralitas luhur, dan jiwa pantang menyerah. Gizi sangat perlu karena pemain Indonesia pada usia 19 tahun masih bagus. Namun, memasuki usia 23 malah turun. Harus ada latihan yang bertahap sehingga pemain tidak mengalami overtraining," kata Limbong.
Salah satu yang ia soroti adalah penampilan para pemain muda yang cenderung menurun saat memasuki masa keemasan mereka sebagai pesepak bola.
"Saya melihat pada saat peningkatan usia, malah terjadi penurunan prestasi karena kondisi daya tahan mereka. Kita harus membuat program pelatihan yang terprogram dan terukur. Kondisi itu akan membuat kondisi pemain bagus dan menghindari cedera. Jangan terlalu banyak uji coba karena malah berdampak buruk. Jangan sampai ada sebuah tim seperti “diperkosa” karena ulah orang lain yang berkepentingan dalam bisnis yang menginginkan timnas harus tayang di televisi," ujar Limbong.
Kondisi itu menurut Limbong disebabkan karena berbagai hal.
"Saya melihat BTN sebagai sebuah lembaga belum berfungsi dengan baik dan benar. Hal itu bukan salah ketuanya karena mungkin saja yang salah dalam membuat program justru anak buah atau orang-orang pelaksana program di BTN," ungkap Limbong.