Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2019 dalam Kongres Pemilihan di Surabaya, 19 April nanti, Subardi, ingin tampil total. Jika mantan Ketua Bidang Kompetisi PSSI ini menang, ia sudah menyiapkan sejumlah jurus berdamai dengan pemerintah.
“PSSI membutuhkan banyak elemen dan bukan personal. Yang penting adalah memperluas jaringan. Yang terutama PSSI tidak bisa lepas dari sinergi atau kemitraan dengan pemerintah. PSSI tidak mampu sendirian mengelola sepak bola nasional. Harus ada sinergi dan bahkan bantuan dari pemerintah,” ujar Subardi.
Subardi juga mengingatkan jika PSSI tidak bisa membangun infrastruktur sepak bola sendirian. “Juga menyangkut masalah pengamanan dan pembinaan. Ini jelas butuh biaya tinggi. Pembinaan sepak bola tidak hanya mampu menendang atau mengumpan bola tapi pembangunan karakter. Bagaimana bisa melakukan pembinaan kalau tidak ada pemerintah yang memiliki otoritas dalam pendidikan bangsa,” ucap Subardi
Menurut Subardi, membangun sepak bola tak sekadar ada kompetisi profesional yang ditayangkan televisi. Bagaimana dengan pembinaan usia 11 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 18 tahun dan seterusnya. “Tapi yang terjadi saat ini bukan sinergi tapi malah seperti ada gesekan antara PSSI dan pemerintah,” ujar Subardi.
Pengalaman buruk saat menjadi pengurus PSSI yang berseberangan dengan pemerintah, membuat Subardi trauma. “Mohon maaf, saya pernah mengalami situasi seperti ini. Saya benar-benar lelah, sangat lelah. Karena itu, kita harus kondisikan PSSI bersinergi dengan pemerintah. Salah satu contoh, apa PSSI mampu membangun stadion yang memiliki standar keamanan dan kenyamanan. Hanya pemerintah yang bisa melakukannya,” tutur Subardi.