Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Barca vs Betis 1-1, Rijkaard Tak Dimaafkan

By Caesar Sardi - Jumat, 13 Maret 2015 | 17:04 WIB
Ronaldinho, golnya tak cukup untuk menahan Madrid ke puncak klasemen. (Bagu Blanco/Getty Images)

4 dari Getafe di semifinal Copa del Rey, Kamis pekan lalu. Tampaknya kali ini Rijkaard harus kembali “mencium kaki” para pendukung karena Barcelona kehilangan tampuk klasemen La Liga.

Ya, dalam lanjutan Primera Division, yang telah memasuki jornada 34, Carles Puyol dkk. harus puas dengan skor imbang 1-1 tatkala ditahan Real Betis di Camp Nou, Ahad (13/5). Gol penalti Ronaldinho pada babak pertama mampu disamakan Rafael Sobis pada babak kedua.

Sehari sebelumnya, Real Madrid sukses memukul Espanyol 4-3 di Santiago Bernabeu. Dengan menyisakan empat pekan, perolehan nilai keduanya memang sama-sama 66. Namun, akibat kalah dalam hitungan head-to-head (Barca kalah away 0-2 dan tartahan 3-3 pada laga home), maka sang rival abadi merekalah yang pantas berada di puncak.

“Kami boleh kalah, seri, atau juga menang. Tapi, yang utama adalah kami tak pernah boleh kehilangan harga diri,” begitu ujar Rijkaard dalam konferensi pers setelah laga. “Kami harus menerima bagaimanapun sakitnya itu. Yang penting adalah bagaimana untuk bangkit.”

Bicara soal kebangkitan, tampaknya Barca bakal menemui hambatan berarti dalam aspek satu ini. Pasalnya, menurut Luis Fernandez, pelatih Betis, pasukan Barca yang ia lawan dianggap tidak memiliki kepercayaan diri. “Barca sudah kehilangan kadar pede mereka,” kata Fernandez.

Mungkin maksud el entrenador asli Prancis tersebut adalah para jugador Barca mulai kehilangan kepercayaan diri saat berhadapan dengan kiper musuh. Komentar Monsieur Fernandez bisa dibenarkan jika kita melihat aksi Iniesta maupun Messi, yang gagal masuk score-sheet meski sudah berhadapan one-on-one dengan portero Betis.

Satu hal lagi yang berpotensi menghilangkan kans Blaugrana dalam merebut titel La Liga ketiga mereka di bawah komando Rijkaard adalah hilangnya konsentrasi pada menit-menit akhir. Maklum, gol Sobis tercipta saat laga normal tinggal menyisakan dua menit.

Valencia Jaga Jalur

“Gol Betis memperlihatkan bagaimana kami kehilangan konsentrasi pada momen genting. Anak-anak seharusnya menutup bola begitu wasit meniup peluit tanda sepakan bebas sekaligus memberi kartu kuning. Ini akan meminimalisasi peluang Betis untuk mengambil free-kick cepat,” lanjut Rijkaard lagi.

Partai berikut mempertemukan Valencia dengan Real Zaragoza. Di sini, Los Ches tampak mengerti bagaimana caranya memuaskan dahaga seisi kota yang baru saja kecewa dengan gagalnya Fernando Alonso memenangi balapan Formula 1 di sirkuit Catalunya.

Davis Silva cs. memberi hiburan penting dengan menekuk Zaragoza 2-0 di Mestalla. Hasil ini juga membawa Valencia tetap melaju pada jalur perebutan juara. Ya, Ches masih bisa menjaga selisih empat angka yang memisahkan mereka dari Madrid dan Barca.

(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)