Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Arema vs Persik 1-2, Jurus Lama Singo Edan

By Caesar Sardi - Jumat, 13 Maret 2015 | 19:57 WIB
Duel Persik vs Arema, sempat tertunda tujuh menit. (Peksi Cahyo/BOLA)

Titel duel pembukaan Copa Dji Sam Soe 2007 Arema vs Persik di Stadion Delta, Sidoarjo, Minggu (13/5), memang eksibisi. Namun, tensi di lapangan cukup tinggi.

Imbasnya kartu merah keluar dari saku wasit Jimmy Napitupulu untuk kapten Arema, Alexander Pulalo, di pertengahan babak pertama saat skor 1-1. Alex bermaksud memprotes keputusan Jimmy setelah Bruno Casmir dilanggar tapi keuntungan justru diperoleh Persik.

“Saya memang protes keras mempertanyakan keputusan wasit, tapi justru saya kena kartu merah. Saya tak mengucapkan kata-kata kotor kepada wasit,” kata Alex saat dikonfirmasi.

Versi Jimmy? “Dia memaki saya dengan kata-kata anj**g dan t**,” kata Jimmy.

Yang pasti, akibatnya, laga itu sempat terhenti tujuh menit. Skuad Arema menuju pinggir lapangan, sementara ofisial mereka mengisyaratkan supaya pemain menepi.

Direktur Eksekutif BLI, Andi Darussalam, mencegat pelatih Arema, Miroslav Janu. “Saya tegaskan supaya ofisial tak menyuruh pemain keluar lapangan. Apa jadinya jika tiap kali kecewa pada wasit pemain mengancam mogok?” ujar Andi.

Pernah Mogok

Kubu Arema menepis anggapan memerintahkan pemain untuk mogok. “Saya minta ke tepi lapangan supaya emosi mereka reda dan tak melakukan tindakan merugikan wasit,” ujar Janu. “Alex tak pantas diberi kartu merah,” tutur Toni Ho, asisten pelatih Arema.

Saat final Copa 2005, di laga final melawan Persija, Arema pun pernah mengeluarkan jurus walk out. Pemicunya juga Alex. Bek asal Papua itu diusir wasit Jajat Sudrajat akibat menjegal bek lawan, Ortizan Solossa (kini berbaju Singo Edan). Kubu Arema tak terima lalu mogok hingga 15 menit.

Sebuah ungkapan bijak disuarakan kapten Persik. “Sayang kalau laga yang disaksikan banyak penonton ini ternoda. Kawan-kawan Arema sudah mau berbesar hati dan melanjutkan pertandingan. Alangkah baiknya kalau kita bisa menahan emosi dan tak protes berlebihan pada wasit. Toh kita sudah punya pengalaman di Liga Champion Asia yang wasitnya juga tegas,” ujar Harianto.

(Penulis: Erwin/Gatot/Indra/Rizal)