Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Dilema Pemain Arema dan Persik

By Caesar Sardi - Selasa, 10 Maret 2015 | 13:51 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Keinginan Ivan Kolev agar seluruh pemain timnas senior secepatnya bergabung mengikuti pelatnas di Samarinda berbenturan dengan kepentingan klub. Arema dan Persik, yang masih bertarung di Liga Champion Asia (LCA), menolak melepas pilar yang masuk daftar seleksi timnas.

“Kami berharap manajemen timnas sedikit bersabar. Stok pemain kami terbatas. Selesai bermain di LCA, mereka pasti menyusul bergabung,” ungkap M. Taufan, humas Arema.

Toh, iktikad baik ditunjukkan Singo Edan dengan melepas kiper keduanya, Ahmad Kurniawan (AK). Eks pemain Persita tersebut, Senin (7/5), bakal berangkat ke Samarinda, Kaltim.

“Karena ada Hendro Kartiko, manajemen merasa tak keberatan melepas saya,” tegas AK.

Hanya, kelonggaran itu tak berlaku bagi Ponaryo Astaman dan Elie Aiboy. Keduanya baru dilepas seusai meladeni Kawasaki Frontale, Rabu (9/5).

Kebijakan itu berlaku juga buat bek Richie Pravita, yang juga dipanggil timnas U-23. “Untuk yang dua, mereka menyusul setelah datang dari Jepang. Namun, mereka bisa kami pinjam lagi saat menjamu Chungnam Dragon 23 Mei di LCA,” ujar Taufan.

Langkah serupa diambil Macan Putih, yang ngotot mempertahankan Budi Sudarsono, Erol Iba, dan Aris Budi di dua laga sisa LCA.

Kolev bisa memahami sikap keras kedua klub. Namun, ia juga ketar-ketir jika para pemain di atas yang sebagian merupakan “kesayangannya” terkena cedera gara-gara bermain di LCA.

“Kalau itu terjadi, mereka harus siap menerima kenyataan dicoret. Kami tak mau mengambil risiko mempertahankan pemain yang tak fit,” tegas Kolev.

Ketegasan itu membuat pemain merasa serbasalah. “Secara pribadi saya tak ingin kehilangan peluang main di Piala Asia. Bisa bertarung melawan tim besar macam Korea Selatan dan Arab Saudi merupakan impian. Tapi, sebagai profesional, saya harus membela klub yang mengontrak saya,” papar Ponaryo, kapten timnas.

(Penulis: Indra Ita/Ario Yosia)