Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
pemain yang tidak diunggulkan malah kerap membuat kejutan di banyak arena. Hal ini berlaku juga pada Greysia Polii/Vita Marissa.
Selama ini, ganda-ganda Cina yang menjadi fokus perhatian. Namun, Grace/Vita malah membuat kejutan. “Mereka malah diuntungkan sebagai underdog,” tutur pelatih ganda putri, Aryono Miranat.
Terbukti ganda yang diramu saat berlangsung Asian Games XV di Doha, Qatar, Desember silam, malah lebih menjanjikan. Sebelumnya pasangan Grace adalah Jo Novita. Namun, akibat Jo cedera di AG, terpaksa Vita menjadi teman Grace.
Hasilnya malah lebih menjanjikan. Saat membuka turnamen kategori super series di Kuala Lumpur, Malaysia, Januari, mereka ke final sebelum dijegal Gao Ling/Huang Sui (Cina). Bahkan, Grace/Vita mampu mencuri satu gim.
Tak hanya di Malaysia pasangan Cipayung itu mengukir hasil menggembirakan. Kendati belum juara, setidaknya mereka mampu melaju ke semifinal Swiss Super Series, 8 besar All England, dan 16 besar Korea.
“Di Singapura, kita ingin melampaui hasil yang pernah kita torehkan sebelumnya. Kalau di Malaysia bisa final, kita pun ingin hasil yang lebih baik,” sebut Grace.
Pemain kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1987 itu menyebut sangat diuntungkan karena selama ini pasangan-pasangan top dunia tidak menaruh perhatian. Dengan begitu, dia bisa bermain dengan lepas. Tidak ada beban sama sekali.
Di Singapura Super Series, Grace/Vita kini diunggulkan di posisi ketujuh. Di babak pertama, mereka bertemu Anastasia Russkikh/Ekaterina Ananina (Rusia). Kalau lolos, di babak kedua ditantang pemenang antara Petya Nedeltcheva/Diana Dimova (Bulgaria) dan Kumiko Ogura/Reiko Shiota (Jepang).
“Targetnya satu per satu dulu,” ucapnya.
Bila terus melaju, di perempatfinal akan berhadapan dengan unggulan pertama asal Cina, Zhang Yawen/Wei Yili. Akankah mereka menang kali ini?
“Kita akan berusaha. Soal bagaimana hasil akhir, hanya Tuhan yang tahu,” tukas Grace.
(Penulis: Broto Happy W.)