Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Mungkin ungkapan tersebut layak menggambarkan kondisi Persiram semenjak Liga Super Indonesia 2015 resmi ditunda.
Tim asal kabupaten Raja Empat tersebut mengalami sejumlah kerugian setelah LSI 2015 resmi ditunda.
Dari sisi finansial, manajemen sudah terlanjur memesan tiket pesawat dan hotel untuk menghadapi laga perdana ke kandang Persela yang awalnya dijadwalkan berlangsung Sabtu (21/2).
Manajemen Persiram mengeluhkan bahwa biaya pembatalan tiket pesawat dan kamar hotel tersebut mencapai 50% dari harga aslinya.
Batal ke Lamongan, James Koko Lomell pun terpaksa bertahan di Jakarta. Situasi bertambah pelik karena skuat Dewa Laut masih kesulitan dalam mencari lawan uji coba yang setimpal selama di ibu kota.
"Setelah rugi karena sudah terlanjur pesan tiket pesawat dan hote untuk ke Lamongan, pengeluaran operasional kami juga terus membengkak selama di Jakarta. Apalagi tak ada pertandingan resmi," ujar Sekretaris Persiram, Charles Imbiri.
Guna menyiasati rutinitas yang itu-itu saja, Charles menuturkan bahwa pihaknya kini sedang merancang agenda altenatif lain berupa tur uji coba ke Jawa Tengah.
"Mungkin kami akan mengajak pemain uji coba ke jawa tengah agar mereka tidak jenuh. Selain itu, masih ada rencana beberapa uji coba. Ada juga opsi meliburkan pemain. Semua masih kami pertimbangan," ujar Charles sembari mengutarakan bahwa pihaknya juga sedang berupaya melengkapi semua persyaratan dari BOPI.