Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mulai Kamis (3/4), Ivan Kolev menggelar pelatnas pertama timnas Piala Asia 2007 di Stadion Sempaja, Samarinda. Hanya, program timnas masih akan berkutat seputar relaksasi dan latihan ringan.
Kolev tak ingin menggeber anak asuhnya dengan menu latihan berat. “Mereka baru saja melewati putaran pertama kompetisi. Tentu kondisi mereka lelah dan tak bisa dipaksa untuk berlatih keras,” ujar Kolev.
Namun, bukan berarti program taktik dan strategi belum tersentuh. Kolev mengaku akan menyelipkan program tersebut dalam suasana santai. Secara garis besar, ia ingin memiliki pemain petarung yang mau bekerja keras untuk timnas.
Soal postur tubuh para pemain yang cenderung kecil, Kolev tak mempermasalahkannya. Ia tak peduli meski calon lawan yang akan dihadapi adalah pemain asal Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain. “Di Indonesia tak ada pemain yang memiliki postur tubuh bagus, tinggi dan besar, dengan kemampuan yang sebanding,” ungkapnya.
Toh Kolev pernah sukses memainkan permainan pendek. Apalagi Kolev lebih banyak menekan lawan di lini tengah dengan lebih banyak menghindari bermain di daerah sendiri.
Materi Mendukung
Materi pemain yang diperlukan pun cukup mendukung. Bambang Pamungkas, Isnan Ali, Ismed Sofyan, bahkan Eka Ramdani jauh dari kualitas pemain dengan postur ideal.
”Tapi, mereka layak masuk timnas. Saya pernah sukses dengan materi pemain itu seperti di Piala Asia 2004 saat menekuk Qatar 2-1,” kata Kolev.
Menurut Iswadi Idris, anggota tim monitoring timnas yang selalu diajak diskusi dalam pemilihan pemain, Kolev memang menginginkan pemain petarung dengan postur ideal. Beberapa pemain kesukaannya, seperti Budi Sudarsono (Persik) dan Harry Saputra (Persis), pun ia panggil lagi.
“Kami hanya memberi masukan atas pemain pilihannya itu. Intinya kami berharap ia benar-benar mencoba dan menyeleksi pemain dalam menentukan 20 yang terbaik,” ungkap Iswadi.
Kini masyarakat berharap Kolev bisa membawa tim Indonesia membuat kejutan di Piala Asia.
(Penulis: Ary Julianto)