Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim ini Arema Cronus tidak ingin terbebani dengan biaya gaji. Itulah mengapa dibandingkan dua musim sebelumnya, total dana yang dikeluarkan manajemen untuk gaji musim ini jauh lebih rendah.
Dalam satu bulan manajemen menggelontorkan dana Rp1,6 miliar untuk gaji pemain. Pada musim 2013, besarnya biaya gaji mencapai Rp2,2 miliar per bulan sedangkan musim lalu masih di angka Rp 1,9 miliar.
"Kami menekan biaya gaji karena jika terus menerus mengontrak pemain yang mahal, sebuah perusahaan akan bangkrut," kata CEO Arema Iwan Budianto.
Di sisi lain, sampai kini sebenarnya biaya gaji itu masih cukup tinggi karena manajemen masih berupaya keras mencari dana untuk memenuhinya.
"Kalau gaji pemain sebulan total Rp1 miliar, saat ini manajemen bisa memenuhinya. Tapi di atas itu, kami masih mencoba tambahan sponsor dan mencari pemasukan dari tiket," imbuhnya.
Dipangkasnya biaya gaji musim ini sebenarnya sudah terlihat dari rekrutan pemain. Diprediksi hanya bek Fabiano Beltrame saja yang jadi rekrutan mahal Arema. Sedangkan pemain asing lain seperti Yao Rudy dan Sengbah Kennedy nilai kontraknya bahkan lebih rendah dibandingkan dengan pemain timnas yang ada di Arema.
"Setiap tahun memang kami melepas pemain yang punya kontrak mahal. Musim 2013 ada Greg Nwokolo yang tidak diperpanjang. Kemarin, Beto Goncalves yang kami lepas," lanjut Iwan.
Akan tetapi, dengan merekrut pemain yang nilai kontraknya tidak terlalu tinggi, bukan berarti Arema minim prestasi. "Kami sudah bisa buktikan saat pramusim tim ini tetap bisa berprestasi dengan meraih gelarr Piala SCM dan Inter Island Cup," kata mantan manajer Persik itu.