Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rafa Benitez: Fokus Pada Aspek Positif, Liverpool!

By Peksi Cahyo Priambodo - Selasa, 18 November 2014 | 20:54 WIB
Rafael Benitez saat masih di Liverpool (Mark Thompson/Getty Images Sport)

Saat ini Liverpool sedang terjebak di peringkat 11 Premier League. Start Si Merah jauh dari kata sempurna. Bekas pelatih Liverpool, Rafael Benitez, meminta Si Merah tak panik dan fokus pada aspek positif yang telah terbangun musim lalu.

Di 2013/14, Liverpool finis di peringkat dua di bawah sang juara, Manchester City. Rafa terasa pas membuat komentar tentang Si Merah karena ia juga pernah merasakan hal serupa dengan yang dialami pelatih Liverpool sekarang, Brendan Rodgers.
Pada 2008/09, Liverpool finis di peringkat dua. Semusim berselang, The Reds kepayahan saat memulai kompetisi. Tim besutan Rafa hanya mengumpulkan 18 poin dari 11 laga. Di akhir musim, Liverpool finis di peringkat 7.
"Anda harus merasakan pengalaman ini agar bisa berkata, 'apa yang bisa kami lakukan sekarang?' Manusia tak bisa mengganti apa yang telah terjadi, jadi fokus pemain adalah, apa yang harus dilakukan buat mengubah masa depan? Bagaimana caranya agar kami bisa kembali ke papan atas?" ucap Rafa kepada Sky Sports News HQ.
"Ketika kami finis di peringkat dua, saya sangat puas karena kami berhasil mendapatkan 86 poin. Namun, angka tersebut ternyata tak cukup buat menjadi juara. Semua orang lantas berkata, 'oh, Anda telah kehilangan peluang juara.' Ketika Anda terus memikirkan kondisi kehilangan peluang juara itu, Anda jelas tak akan siap menghadapi masa depan. Saran saya adalah agar Liverpool berkonsentrasi apa yang berjalan baik. Benahi sisi buruk tim agar siap menghadapi tantangan selanjutnya," kata Rafa lagi.

Di 2013/14, Liverpool finis di peringkat dua di bawah sang juara, Manchester City. Rafa terasa pas membuat komentar tentang Si Merah karena ia juga pernah merasakan hal serupa dengan yang dialami pelatih Liverpool sekarang, Brendan Rodgers.

Pada 2008/09, Liverpool finis di peringkat dua. Semusim berselang, The Reds kepayahan saat memulai kompetisi. Tim besutan Rafa hanya mengumpulkan 18 poin dari 11 laga. Di akhir musim, Liverpool finis di peringkat 7.

"Anda harus merasakan pengalaman ini agar bisa berkata, 'apa yang bisa kami lakukan sekarang?' Manusia tak bisa mengganti apa yang telah terjadi, jadi fokus pemain adalah, apa yang harus dilakukan buat mengubah masa depan? Bagaimana caranya agar kami bisa kembali ke papan atas?" ucap Rafa kepada Sky Sports News HQ.

"Ketika kami finis di peringkat dua, saya sangat puas karena kami berhasil mendapatkan 86 poin. Namun, angka tersebut ternyata tak cukup buat menjadi juara. Semua orang lantas berkata, 'oh, Anda telah kehilangan peluang juara.' Ketika Anda terus memikirkan kondisi kehilangan peluang juara itu, Anda jelas tak akan siap menghadapi masa depan. Saran saya adalah agar Liverpool berkonsentrasi apa yang berjalan baik. Benahi sisi buruk tim agar siap menghadapi tantangan selanjutnya," kata Rafa lagi.