Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Antara Championship Series dan Timnas

By Aning Jati - Jumat, 6 Maret 2015 | 12:16 WIB
Sahabat Semarang tak mempersoalkan pemanggilan lima pemainnya ke pelatnas SEA Games 2015. (Gonang Susatyo/Bolanews)

SEA Games 2015 Singapura yang digelar pada Juni menjadikan pelatih timnas harus menggelar pelatnas di tengah kompetisi bola basket profesional IndiHome NBL dan WNBL Indonesia. Hal itu bisa jadi sebuah dilema.

Pelatih timnas tidak bisa seenaknya memanggil pemain untuk mengikuti pelatnas. Pasalnya, klub membutuhkan pemain di kompetisi. Pelatih timnas pun harus menyesuaikan pelatnas dengan jadwal liga. Apalagi, kompetisi tetap merupakan ajang seleksi alamiah untuk memilih yang terbaik bagi timnas.

Namun, problem juga dihadapi pelatih klub bila pemainnya dipanggil mengikuti pelatnas. Mereka harus mengantisipasi bila pemainya absen dalam persiapan mengikuti salah satu seri.

Di awal musim kompetisi, pemanggilan pemain untuk timnas mungkin tidak menjadi persoalan. Tapi, bagaimana bila kompetisi sudah memasuki tahap akhir dan tim-tim bersaing memperebutkan tiket ke Championship Series. Sementara, pelatnas juga makin digenjot karena persiapan tim tinggal beberapa bulan lagi.

Tidak menutup kemungkinan klub mempertimbangkan kembali melepas pemain ke timnas karena fokus pada Championship Series. Namun, hal itu tak berlaku bagi klub WNBL Sahabat Sehati Semarang.

Pelatih Sahabat Sejati, Xaverius Wiwit Agus Cahyono, mengungkapkan klub tetap melepas pemain untuk membela Merah-Putih. Wiwit tak mempersoalkan meski Sahabat harus kehilangan lima pemain bila persiapan tim berbarengan dengan pelatnas basket. Padahal, Sahabat menjadi salah satu tim yang berpeluang lolos ke Championship Series.

"Hal itu tentu berpengaruh pada kesiapan tim. Tapi, klub tak mempersoalkan. Demi kepentingan timnas, kami tidak pernah keberatan melepas pemain. Apalagi di SEA Games 2015, basket putri diharapkan bisa meraih medali," ujarnya.

Menurut Wiwit, sudah ada antisipasi dengan absennya pemain yang dipanggil timnas.

"Biasanya satu pekan sebelum mengikuti seri, pemain sudah kembali dan berkumpul bersama. Kondisi pemain timnas pun terjaga karena mereka juga menjalani latihan," jelasnya.

Juara bertahan WNBL, Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta, juga tak keberatan melepas pemain ke timnas. Pelatih Tomang Sakti, Raoul Miguel Hadinoto, mengungkapkan program timnya sama sekali tak terganggu bila pemainnya bergabung dengan timnas.

"Kebetulan ada tiga pemain kami yang dipanggil. Bagi saya tidak masalah. Biasanya mereka dipanggil saat jeda kompetisi jadi tak mengganggu persiapan tim. Yang penting momentumnya tetap terjaga," kata Raoul.

Surabaya Fever pun siap melepas pemain. Manajer Hennie Widjojo menyerahkan sepenuhnya kepada pemilik Surabaya Fever terkait pemanggilan pemain ke timnas.

"Sudah ada pembicaraan antara pelatih timnas dan pemilik klub. Kami tinggal mengikuti. Bila diizinkan untuk melepas pemain, tentu kami akan melakukannya," ujar Hennie.

Bagi point guard Sahabat, Rohtriastari, ada kebanggaan tersendiri saat dipanggil timnas. Apalagi ini untuk pertama kali ia membela Tim Garuda di SEA Games.

"Latihan di timnas tidak banyak berbeda dengan di klub. Hanya di timnas lebih keras. Kebetulan ada lima pemain dari Sahabat yang dipanggil. Jadi kami bisa makin mengerti karena kerap berlatih bersama di klub maupun timnas," ungkapnya.

"Kalau untuk target medali di SEA Games 2015, saya belum bisa bicara. Yang jelas, saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia," imbuh Rohtriastari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P