Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Teroboson baru kemungkinan akan mulai diterapkan UEFA berkenaan dengan penggunaan kartu putih di turnamen Eropa.
Kartu putih (sin-bins) merupakan bentuk hukuman kepada pemain yang melakukan protes keras dan berlebihan terhadap wasit dengan mengeluarkan pemain bersangkutan selama 10 menit dari pertandingan.
Penggunaan kartu putih semacam itu sudah diterapkan di rugby serta hoki es dan sejauh ini berjalan cukup sukses.
Presiden UEFA Michel Platini dan salah satu anggota Techinical Studi Group (TSG) UEFA, Sir Alex Ferguson, mengungkapkan kartu putih akan efektif memastikan pemain tidak kehilangan kesempatan bermain di laga selanjutnya akibat hukuman akumulasi akrtu kuning atau terkena kartu merah.
"Kami sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan sin-bins, seperti yang ada di rugby, yakni hukuman selama 10 meint untuk pemain. Tetapi, kami memang harus berhati-hati agar kebijakan ini tidak disalahgunakan bila diterapkan," kata Ferguson di ESPN.
Platini menambahkan proposal perihal sin-bins ini sudah disampaikan pula ke FIFA, namun ditolak oleh Presiden FIFA, Sepp Blatter.
Selain itu, sejak musim ini UEFA menerapkan kebijakan anyar terkait pemutihan kartu kuning bagi pemain yang tampil mulai di perempat final Liga Champion dan Liga Europa.
"Kami pernah kehilangan Darren Fletcher di Liga Champion 2009 melawan Barcelona juga Roy Keane dan Paul Scholes di final Champion 1999 melawan Bayern Muenchen. Jadi tak adil bila akhirnya para pemain tampil di level tertinggi karena akumulasi kartu kuning," ujar Ferguson di ESPN.
(Penulis: Haikel Altajulfa)