Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persebaya Nikmati Kota Pekalongan

By Aning Jati - Kamis, 5 Maret 2015 | 21:21 WIB
Slamet Nurcahyo dkk. mendapat pengalaman baru di Museum Batik, Pekalongan. (Fahrizal Arnas/Bolanews)

Sehari sebelum pertandingan uji coba lawan Persip Pekalongan, Kamis (5/3), Persebaya memilih untuk menikmati suasana kota Pekalongan.

Meliburkan sesi latihan pagi hari, mereka mengelilingi pusat Kota Pekalongan dan diakhiri dengan kunjungan ke Museum Batik yang terletak di Jalan Jetayu No 1, Pekalongan.

Dipandu panpel setempat, Jendry Pitoy dkk. diajak mengenal beberapa bangunan bersejarah di Pekalongan. Begitu juga ketika berada di Museum Batik, rombongan Bajul Ijo diajak menjelajah setiap ruangan di museum tersebut untuk melihat replika kain batik dari seluruh nusantara.

Tak hanya melihat, para pemain juga diajak untuk menjajal langsung cara membatik, dari batik tulis hingga batik cetak. Dua pemain asing Persebaya, Kim Young-hoo dan Otavio Dutra, tak melewatkan kesempatan itu. Mereka sangat antusias mendesain dan membatik dengan pola yang mereka inginkan.

"Kegiatan ini jadi pengalaman yang menyenangkan. Walau singkat, saya senang bisa mendapatkan pengalaman ini," ujar Kim usai membatik.

"Belajar membatik semaca ini pengalaman langka. Kami cukup senang bisa melihat karya seni dari negeri kita. Jujur, saya kagum melihat budaya kita yang kaya," timpal Yesaya Desnam.

Para pemain memang cukup menikmati kunjungan ini. Pasalnya, meski tak sampai satu jam berada di museum yang diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat Presiden RI, pengalaman di museum itu memberikan pengetahuan serta pengalaman tersendiri bagi pemain.

Setelah hampir satu jam berada di museum, mereka langsung menuju Stadion Kota Batik, Pekalongan. Di sana, mereka hanya berlatih ringan dengan arahan langsung dari pelatih Ibnu Grahan.

"Hari ini anak-anak hanya latihan sore dan cuma gim saja. Mereka kelelahan setelah enam jam dari Surabaya ke Pekalongan dengan kereta api," ungkap Ibnu.

Durasi latihan juga lebih pendek dari biasanya. Jika umumnya latihan Persebaya digelar selama dua jam, untuk kali ini hanya 1 jam 10 menit.

"Yang penting anak-anak merasakan bermain di lapangan ini. Meski hanya sebentar, saya rasa mereka sudah tahu karakteristik lapangannya," jelas Ibnu.