Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cara Menjadi Bek yang Kokoh Ala Fabiano Beltrame

By Wiwig Prayugi - Minggu, 15 Februari 2015 | 13:19 WIB
Fabiano Beltrame. (Iwan Setiawan/Bolanews)

Pemain Arema Cronus, Fabiano Beltrame menjadi salah satu bek gaek yang betah bermain di Indonesia. Pemain asal Brasil itu juga terkenal ramah dan digemari suporter.

Harian BOLA merangkum pertanyaan dari penggemar Fabiano melalui rubrik Anda Bertanya Pemain Menjawab setiap Kamis. Dari pertanyaan itu muncul banyak fakta menarik. Salah satunya adalah pelatih yang berjasa membentuk karakter pemain bertahan yang lugas, disiplin, tapi tak mencederai lawan. 

“Pelatih itu bernama Darci, dia berasal dari Inggris tetapi lama tinggal di Brasil. Saya dilatih selama tiga tahun di Sao Jose. Dialah yang membentuk karakter saya,” kata Fabiano menjawab pertanyaan fan. 
Pemain berusia 32 tahun itu juga memberikan tip bagaimana menjadi pemain bertahan yang kokoh. Fisik harus kuat dan menjaga keseimbangan badan. Terpenting adalah filosofi disiplin menjaga area pertahanan, menjaga pemain lawan yang berbahaya, dan tekel bersih. Prinsip Fabiano adalah menekel tanpa menyisakan cedera. 
“Saya berpikir, pemain lawan adalah teman seprofesi. Jangan sampai saya membuat dia cedera. Lagipula, bila tekel keras dan berbuah kartu, klub yang akan rugi,” tegasnya. 
Menurut Fabiano, Indonesia juga memiliki banyak bek yang bagus. “Misalnya di Arema, ada Purwaka Yudi dan Suroso, kualitasnya sama seperti saya dan Victor Igbonefo. Oleh karena itu, Arema tetap kokoh meski tanpa saya,” ucapnya. 

“Pelatih itu bernama Darci, dia berasal dari Inggris tetapi lama tinggal di Brasil. Saya dilatih selama tiga tahun di Sao Jose. Dialah yang membentuk karakter saya,” kata Fabiano menjawab pertanyaan fan. 

Pemain berusia 32 tahun itu juga memberikan tip bagaimana menjadi pemain bertahan yang kokoh. Fisik harus kuat dan menjaga keseimbangan badan. Terpenting adalah filosofi disiplin menjaga area pertahanan, menjaga pemain lawan yang berbahaya, dan tekel bersih. Prinsip Fabiano adalah menekel tanpa menyisakan cedera. 

“Saya berpikir, pemain lawan adalah teman seprofesi. Jangan sampai saya membuat dia cedera. Lagipula, bila tekel keras dan berbuah kartu, klub yang akan rugi,” tegasnya. 

Menurut Fabiano, Indonesia juga memiliki banyak bek yang bagus. “Misalnya di Arema, ada Purwaka Yudi dan Suroso, kualitasnya sama seperti saya dan Victor Igbonefo. Oleh karena itu, Arema tetap kokoh meski tanpa saya,” ucapnya.