Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Modifikasi logo tim yang dilakukan manajemen Arema Cronus berbuntut panjang. Pasalnya, suporter fanatiknya, Aremania kini mengancam boikot. Mereka tidak akam datang ke Stadion Kanjuruhan jika logo tim tidak dikembalikan.
Pesan itu terus disebarkan lewat Twitter dan selebaran yang ditempel di pohon tepi jalan Kota Malang. Melihat kondisi Aremania yang berselisih dengan manajemen, kapten tim Arema Victor Igbonefo coba mendamaikan.
"Harusnya manajemen, Aremania dan tim bersatu. Karena ini sebenarnya bukan masalah yang harus dibesar-besarkan," kata pemain naturalisasi Nigeria itu.
Victor menilai bahwa perselishan itu justru melemahkan semangat tim. Padahal, Arema baru saja berpesta dengan dua gelar pra musim Piala SCM dan IIC di Palembang awal Februari. Aremania tumpah ruah di jalanan menyambut tim.
Namun sekarang justru terpecah belah.
"Lebih baik sekarang saling dukung demi prestasi musim 2015," imbuhnya.
Permasalahan antara Aremania dengan manajemen muncul setelah launching jersey tim pada 15 Februari. Aremania marah karena dalam logo tim tidak ada lagi tanggal 11 Agustus 1987 yang merupakan hari kelahiran Arema. Sebagai gantinya, dituliskan Salam Satu Jiwa.
Manajemen awaknya ingin menjadikan Salam Satu Jiwa sebagai slogan yang mendunia dengan memasukkannya dalam logo. Namun Aremania menganggap manajemen coba menghilangkan sejarah.