Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PT Persija Jaya Jakarta, tidak hanya akan menjual saham mereka kepadaPT Jakarta Propertindo,BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. Sejumlah proposal juga disampaikan oleh PT Persija Jaya jakarta.
Dalam waktu dekat, Jakpro juga akan mengelola dan mengumpulkan antara lima atau enam sponsor dari BUMD di Jakarta untuk mendukung Macan Kemayoran. Menurut Ferry, nilainya mungkin sebesar 18 miliar rupiah. “Semua akan masuk dari Jakpro,” ucap Ferry.
Namun bukan semata-mata saham saja yang akan ditawarkan oleh PT Persija jaya Jakarta. Ferry cs. juga sudah mengajukan proposal agar diberi kesempatan untuk mengelola sejumlah tempat di DKI. “Kami usulkan agar Persija Jaya jangan hanya mengurusi pertandingan saja. Tetapi juga diberi kesempatan untuk boleh mengelola tiga lapangan, mall, atau fasilitas lain yang dimiliki Pemprov. Pak Gubernur menyambut baik kok usulan kami ini,” tutur Ferry.
Selain pengelolaan tiga lapangan tadi, Persija Jaya juga meminta diberi kesempatan mengelola sejumlah kaki lima di ibukota. Pemasukan dari pengelolaan non sepak bola tadi diharapkan akan membantu pemasukan PT Persija Jaya Jakarta. Selama ini, secara tradisional, Persija hanya mendapatkan pemasukan dari tiket, sponsor dan pembagian komisi LSI.
Dalam waktu dekat, Jakpro juga akan mengelola dan mengumpulkan antara lima atau enam sponsor dari BUMD di Jakarta untuk mendukung Macan Kemayoran. Menurut Ferry, nilainya mungkin sebesar 18 miliar rupiah. “Semua akan masuk dari Jakpro,” ucap Ferry.
Namun bukan semata-mata saham saja yang akan ditawarkan oleh PT Persija jaya Jakarta. Ferry cs. juga sudah mengajukan proposal agar diberi kesempatan untuk mengelola sejumlah tempat di DKI. “Kami usulkan agar Persija Jaya jangan hanya mengurusi pertandingan saja. Tetapi juga diberi kesempatan untuk boleh mengelola tiga lapangan, mall, atau fasilitas lain yang dimiliki Pemprov. Pak Gubernur menyambut baik kok usulan kami ini,” tutur Ferry.
Selain pengelolaan tiga lapangan tadi, Persija Jaya juga meminta diberi kesempatan mengelola sejumlah kaki lima di ibukota. Pemasukan dari pengelolaan non sepak bola tadi diharapkan akan membantu pemasukan PT Persija Jaya Jakarta. Selama ini, secara tradisional, Persija hanya mendapatkan pemasukan dari tiket, sponsor dan pembagian komisi LSI.