Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PD 2022 di Musim Dingin, Bos J-League Puyeng

By Suryo Wahono - Senin, 2 Maret 2015 | 18:14 WIB
Misturu Murai pusing dengan jadwal Piala Dunia 2022 (Atsushi Tomura/Getty Images)

Desember, ternyata tak hanya membuat pengelola liga dan klub di Eropa pusing tujuh keliling.

Pengelola liga yang berada di Asia seperti Jepang juga mulai berkeluh-kesah. Pimpinan J-League, liga domestik Jepang, Mitsuru Murai, kepada AFP menuturkan betapa Piala Dunia 2022 akan memberikan banyak tekanan kepada liga yang dikelolanya.

Gambarannya seperti ini. J-League selama ini berputar mulai Maret dan berakhir pada Desember. Bila Piala Dunia dimulai pada November, saat itulah musim puncak pada J-League. Hal itu berbeda dengan kompetisi domestik di Eropa yang mayoritas memasuki tengah musim. Bahkan di Jerman ada jeda musim dingin.

Persoalannya, pengelola J-League tak bisa dengan gampang memajukan atau mengundurkan jadwal kompetisi karena berhadapan dengan cuaca. Bila kick-off J-League dimajukan jadi Januari atau Februari, beberapa kota berhadapan dengan musim dingin dan salju yang mengganggu pertandingan.

"Kami bisa memaksakan liga berjalan di saat itu, tetapi ada bagian wilayah yang benar-benar tak bisa memainkan sepak bola selama bulan-bulan itu. Kami harus mengupayakan membangun lebih banyak fasilitas latihan, lapangan beratap, dan memodernisasi stadion agar sepak bola bisa dimainkan pada saat itu," ujar Murai.

Opsi yang paling berpeluang diterapkan yakni menggelar liga pada Maret dan finis pada November. Dengan catatan, ada pemadatan jadwal. "Bila kebijakan itu yang akan diambil, liga Jepang akan menghadapi tantangan yang luar biasa," imbuhnya.

Meski begitu Miura berjanji J-League akan tetap mendukung pelaksanaan Piala Dunia 2022 berjalan sesuai kebijakan FIFA.

"Saya ikut terlibat dalam gugus tugas (task force) FIFA untuk penentuan waktu Piala Dunia 2022. Selain itu, Piala Dunia 2022 berlangsung di Asia sehingga kami akan terlibat untuk mensukseskannya," kata Murai.