Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
3 di kandang Arsenal di leg pertama Liga Champion putaran 16 besar. Sebagian menganggap hal itu adalah sebuah kejutan. Tapi, siapa pun yang mengikuti perkembangan klub Prancis itu di semua partai grup Liga Champion dan pertandingan domestik, mereka akan menganggap hasil di Emirates adalah wajar.
Monaco bukanlah tim dengan ujung tombak gemilang, tapi bisa bermain sangat efisien dalam pertahanan. Dibandingkan dengan klub-klub raksasa Eropa yang masih bercokol di Liga Champion musim ini, rekor pertahanan mereka kalah dari Monaco. Mantan klub Arsene Wenger itu hanya kebobolan satu gol!
Rekor Monaco di semua kompetisi juga tak kalah mencengangkan, mereka hanya kebobolan tiga kali dari 17 pertandingan. Jadi, apa rahasianya? Salah satunya adalah kiper Danijel Subasic, yang di babak grup telah menyelamatkan gawang sebanyak 16 kali.
Ternyata pola latihan kiper Monaco sangat unik. Dalam sebuah video yang dirilis oleh klub bulan lalu, latihan penyelamatan gawang ternyata memakai bola tenis. Subasic mesti menahan bola tenis dulu dengan kaki, melompati gawang rintangan pendek, lalu menangkap bola.
Latihan ini tampaknya dirancang untuk menjaga kiper agar tetap siaga terhadap tembakan susulan saat diserang. Kombinasi bola tenis, rintangan, dan tembakan ke gawang membuat kiper tetap waspada dengan kondisi di sekelilingnya.