Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
400 SSB terlibat setiap pergelaran.
Program ini menjadi andalan dan satu-satunya kompetisi yang dimiliki Asosiasi PSSI Sumbar. Namun demikian jatah tahunan yang diberikan melalui Even Organizer dari Jakarta itu, jarang disikapi oleh Pengcab atau Askab dan Askot PSSI di kabupaten dan kota. Misalnya, dengan menggelar Pra DNC misalnya. Kalau pun ada hal itu tidak merata.
Kota Payakumbuh yang akhirnya memunculkan SSB juara Sumbar ADNC selama tiga kali berturut-turut (2011, 2013, 2014), adalah salah satu kota di Sumbar yang memiliki program sendiri untuk kompetisi usia dini. Hal ini juga didukung oleh Pemerintah Kota setempat dengan bantuan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang besarnya mencapai Rp200-350 juta. Dengan anggaran ini kompetisi di kota asal pelatih Nilmaizar itu bisa menggelar kompetisi setiap tahun.
Ketua Ikatan SSB Kota Payakumbuh, Yudi Antomi kepada BOLA mengakui kalau ia bisa menggelar kompetisi anak-anak usia dini berkat dukungan anggaran dari pemerintah.
"Ya, kami sangat terbantu dengan dukungan dana sebesar itu. Kami bisa menggelar untuk tiga kelompok usia yakni U-12, U-14 dan U-16 yang kami gelar serentak dengan sistem home and away. Program itu kami laksanakan dua kali setahun dengan memanfaatkan anggaran yang sama dalam tahun yang sama," ucap Tomy