Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Munhar Pilih Berkicau di Twitter Soal Gaji

By Aning Jati - Senin, 23 Februari 2015 | 13:51 WIB
Manajemen Arema mengakui berutang kepada Munhar. (Iwan Setiawan/Bolanews)

Munhar membuat manajemen Arema kebakarang jenggot lantaran berkicau di Twitter terkait sisa gajinya di Arema yang belum dilunasi.

Akan tetapi, bek berusia 28 tahun itu tidak mau melapor ke PT Liga Indonesia sebagai regulator kompetisi. Seperti diketahui, PT LI pada akhir musim lalu membuka keluhan dari pemain terkait kasus keterlambatan gaji. Laporan keterlambatan gaji akan menjadi salah satu dasar verifikasi. 

“Saya belum terpikirkan untuk melapor ke PT LI. Saya masih berpikiran positif ada penyelesaian yang baik dengan Arema,” kata Munhar
Munhar mengakui belum dibayar oleh Arema sekitar tujuh bulan. Munhar juga bercerita tak hanya dia yang masih belum digaji. Ada beberapa pemain lain yang musim ini sudah berganti klub. 
“Saya ingin penyelesaian secara kekeluargaan, pemain lain juga demikian tapi saya tidak bisa menyebut nama,” ucapnya. 
Manajemen Arema pun mengakui belum melunasi gaji Munhar. Namun, CEO Arema Cronus Iwan Budianto menyesalkan cara yang ditempuh Munhar
“Siang sebelum berkicau di twitter Munhar datang ke kantor Arema dan mengambil Rp10 juta karena anaknya sakit. Seharusnya dibicarakan baik-baik, tidak perlu melalui dunia maya,” kata Iwan.

“Saya belum terpikirkan untuk melapor ke PT LI. Saya masih berpikiran positif ada penyelesaian yang baik dengan Arema,” kata Munhar kepada Harian BOLA. 

Munhar mengakui belum dibayar oleh Arema sekitar tujuh bulan. Munhar juga bercerita tak hanya dia yang masih belum digaji. Ada beberapa pemain lain yang musim ini sudah berganti klub. 

“Saya ingin penyelesaian secara kekeluargaan, pemain lain juga demikian tapi saya tidak bisa menyebut nama,” ucapnya. 

Manajemen Arema pun mengakui belum melunasi gaji Munhar. Namun, CEO Arema Cronus Iwan Budianto menyesalkan cara yang ditempuh Munhar

“Siang sebelum berkicau di twitter Munhar datang ke kantor Arema dan mengambil Rp10 juta karena anaknya sakit. Seharusnya dibicarakan baik-baik, tidak perlu melalui dunia maya,” kata Iwan.