Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Final Udara Palembang Makin Bersih

By Aning Jati - Jumat, 7 November 2014 | 10:06 WIB
Gustavo Lopez dkk. saat latihan dalam suasana berkaabut asap jelang semifinal. (Fernando Randy/Bolanews)

Kekhawatiran final LSI 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11), bakal terganggu kabut asap tampaknya tidak akan terjadi.

Pasalnya, usai diguyur hujan pada Kamis (6/11) udara Kota Palembang makin bersih. 
Hujan yang berlangsung cukup lama itu ditengarai bisa mematikan titik-titik api di kebakaran hutan sekitar Palembang. Jadi, kabut asap jauh berkurang dari hari-hari sebelumnya.
Kondisi ini direspons posiitf oleh caretake pelatih Persipura, Mettu Dwaramurry. "Saya kira bagus sehingga udara bisa lebih bersih. Kami semua berharap agar pertandingan tidak terganggu oleh Kabut asap," katanya.
Sebelumnya operator LSI,  PT Liga Indonesia, sudah menyiapkan opsi jika tiba-tiba kabut asap menebal saat pertandingan berlangsung.
"Kabut asap termasuk kendala dari alam. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, ada opsi untuk dijadikan solusi. Jika intensitas kabutnya rendah, mungkin pertandingan akan dihentikan 5-10 menit. Tapi, jika intensitas sedang bisa dihentikan 2 x 20 menit. Jika memang sudah masuk level membahayakan pemain, maka ada opsi untuk ditunda sampai kondisi udara membaik. Yang jelas kami tak mau pemain dikorbankan karena memaksakan pertandingan berjalan. Kami bertanggung jawab atas keselamatan pemain," ujar Darwis Satmoko, Administrator PT LI.

Pasalnya, usai diguyur hujan pada Kamis (6/11) udara Kota Palembang makin bersih. 

Hujan yang berlangsung cukup lama itu ditengarai bisa mematikan titik-titik api di kebakaran hutan sekitar Palembang. Jadi, kabut asap jauh berkurang dari hari-hari sebelumnya.

Kondisi ini direspons posiitf oleh caretaker pelatih Persipura, Mettu Dwaramurry. "Saya kira bagus sehingga udara bisa lebih bersih. Kami semua berharap agar pertandingan tidak terganggu oleh Kabut asap," katanya.

Sebelumnya operator LSI,  PT Liga Indonesia, sudah menyiapkan opsi jika tiba-tiba kabut asap menebal saat pertandingan berlangsung.

"Kabut asap termasuk kendala dari alam. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, ada opsi untuk dijadikan solusi. Jika intensitas kabutnya rendah, mungkin pertandingan akan dihentikan 5-10 menit. Tapi, jika intensitas sedang bisa dihentikan 2 x 20 menit. Jika memang sudah masuk level membahayakan pemain, maka ada opsi untuk ditunda sampai kondisi udara membaik. Yang jelas kami tak mau pemain dikorbankan karena memaksakan pertandingan berjalan. Kami bertanggung jawab atas keselamatan pemain," ujar Darwis Satmoko, Administrator PT LI.