Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola gajah yang diperagakan oleh PSS Sleman dan PSIS Semarang di laga 8 besar Divisi Utama sangat mencoreng persepakbolaan Indonesia. Hal ini pun mendapat respon yang cepat dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini membuat Komisi Disiplin langsung bergerak cepat untuk menuntaskan kasus ini karena mendapat sorotan langsung dari FIFA dan AFC. Kedua klub tersebut pun telah dijatuhi sanksi dan dinyatakan di diskualifikasi dari Divisi Utama.
Banyak hal yang telah dilakukan oleh pihak PSIS untuk menunjukkan bahwa mereka ingin ikut memberantas kasus ini. Tim Mahesa Jenar telah memecat satu manajer, satu pelatih, dan tiga pemain. Sedangkan pihak PSS belum melakukan apa pun. Namun, hal ini tidak akan memengaruhi Kondis dalam mengambil keputusan final.
"Saya sampaikan bahwa apa pun tindakan positif yang telah mereka tunjukkan kepada kami, hal itu tidak akan memengaruhi keputusan kami dalam menentukan sanksi," kata Hinca di Hotel Atlet Century pada Kamis (6/11).
"Perilaku seperti ini tidak bisa dimaafkan. Sepak bola itu seharusnya bermain untuk menang, bukan untuk kalah. Jadi kalau bermain untuk kalah ya lebih baik minggir saja. Mereka tidak layak untuk mengikuti kompetisi."