Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PT Liga Indonesia tidak bisa berbuat banyak setelah Menpora Imam Nahrawi meminta pengunduran jadwal kick off LSI 2015 selama dua pekan. Pengunduran jadwal tersebut dinilai striker Persib Tantan akan berdampak buruk.
Pasalnya, kompetisi LSI ini, selain menjadi hiburan masyarakat kata Tantan juga menjadi mata pencaharian para pelaku dan pecinta sepak bola
"Sepak bola jadi hiburan masyarakat masa diundur, tapi mau gimana lagi, pusing juga kalau dipikirin. Saya berharap cepat begulir saja," kata Tantan di mes Persib, Jl. Ahmad Yani, Bandung, Sabtu (21/2).
Tantan menambahkan, jika PSSI sampai di sanksi FIFA, otomatis akan banyak pemain sepak bola yang hilang pekerjaan, termasuk para penjual jersey tim-tim LSI pun akan kena dampaknya.
Apalagi lanjut pemain bernomor punggung 82 ini, profesi sebagai pemain sepak bola adalah satu-satunya mata pencaharian yang kini sedang digelutinya.
"Kalau PSSI vakum, banyak pemain bola yang nganggur dan tidak bisa mencukupi kebutuhan. Sangat terpengaruh sekali buat pemain dan tim juga gak mau rugi. Kalau Senin nanti tidak ada keputusan FIFA katanya klub-klub akan bertindak,' ujarnya.
Di sisi lain, pelatih Djadjang Nurdjaman khawatir ada sanksi dari FIFA gara-gara mundurnya jadwal kompetisi LSI 2015. Jika benar-benar dibanned FIFA tentu akan berimbas kepada pencarian striker asing.
"Saya khawatir juga ada banned FIFA. Keputusan Menpora jadi melebar ke mana-mana. Saya dan pemain suka sharing terkait pengunduran jadwal LSI dan dampak terburuk yang terjadi terhadap persepak bolaan Indonesia," kata Djanur sapaan akrabnya di Mes Persib, Jl. Ahmad Yani, Bandung, Sabtu (21/2).
Djanur meminta kepada seluruh pasukannya agar tidak terlalu terpengaruh berlebihan, apalagi sampai mempengaruhi mental. Namun tetap fokus berlatih dan mempersiapkan diri untuk Piala AFC dulu.
"Saya sudah sampaikan kepada pemain, jangan sampai disikapi berlebihan, apalagi sampai menurunkan mental. Yang paling saya khawatirkan berimbas pada pencarian pemain asing saja," kata Djanur.