Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liga Super Indonesia 2015 yang semula diagendakan berlangsung mulai Jumat (20/2), harus ditunda lantaran tak mendapatkan lampu hijau dari Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) di bawah payung Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
PT Liga Indonesia dan 18 klub peserta dinilai belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BOPI.
"Keputusan Menpora berdampak luas bagi kami. Sekarang muncul ketidakpastian sepak mula LSI 2015. Saya akui kondisi ini tidak mudah untuk dijalani, maka harus dipikirkan dengan hati-hati, rasional, terukur, dan penuh perencanaan.
Langkah yang kami ambil adalah meminta arahan ke FIFA," kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia.
"Pasalnya, kasus ini menyangkut harmonisasi, sinkronisasi kompetisi domestik, dan agenda internasional. Kompetisi adalah pilar timnas yang harus berlangsung lancar," lanjut Joko.
Bahkan, Joko memprediksi mungkin tak serta merta keinginan BOPI bisa tereksekusi dengan baik. " Klub dan kami pun tak mengerti mengenai kriteria yang digunakan oleh BOPI," ucapnya.