Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
benar membuat tim Divisi Utama tak berkutik. Persijap, PSIR, dan Persipur bertumbangan. Mereka kalah dari tim-tim amatir dalam turnamen di Karanganyar itu.
Persipur sesungguhnya bisa mewakili tim Divisi Utama setelah lolos ke final. Namun, di laga puncak di Karanganyar, Minggu (15/2), Persipur kalah 4-5 lewat drama adu penalti oleh tim UTP. Laga diselesaikan lewat adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0.
Meski gagal menjadi juara, Manajer Persipur, Nurwibowo, tak kecewa. Menurut Nurwinowo turnamen tersebut menjadi ajang seleksi pemain dan tak mempermasalahkan hasil turnamen.
"Berhasil mencapai final sesungguhnya memberi kesempatan kepada kami untuk menguji pemain yang diseleksi," kata Nurwibowo.
Di sisi lain, manajer turnamen, Dua Malam Sehari, mengungkapkan event tersebut akan menjadi agenda tahunan Karanganyar. Menurutnya Hari turnamen ini merupakan salah satu upaya membangkitkan gairah sepak bola Karanganyar.
"Tahun depan, kami rencananya mengundang tim-tim dari LSI. Sedangkan tim Divisi Utama yang diundang bisa lebih banyak lagi," ujar Hari.
Langkah tersebut didukung Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Apalagi, Karanganyar memiliki tim sepak bola Persika yang berlaga di Liga Nusantara musim ini.
"Saya akan memberdayakan sepak bola Karanganyar lewat Persika. Musim ini kami berkompetisi di Liga Nusantar. Tapi, saya berharap Persika bisa promosi ke kasta lebih tinggi," ungkap Juliyatmono.