Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertemuan antara Tim Sembilan Menpora dengan Tim 12 Sinergis PSSI, sudah berlangsung pekan lalu di Jakarta. Dalam forum ini, rupanya kedua tim masih mencoba untuk menyatukan visi dan cara padang mereka dalam memperbaiki sepak bola nasional.
Dari pihak PSSI meminta agar pihak Kemenpora agar mencari informasi terkait sepak bola dari sumber-sumber yang benar seperti para pelaku sepak bola sebenarnya.
“Pertemuan kami didasarkan niat baik dan akhirnya berjalan cukup baik. Lewat forum itu kami menyarankan agar Menpora memahami realita sepak bola nasional ini seperti apa. Jangan sampai mereka memiliki pandangan negatif karena mendapatkan informasi yang salah dari sumber yang tidak tepat,” kata Togar Manahan Nero, anggota Tim 12 Sinergis PSSI.
Togar memuji Joko Pekik anggota Tim 9 yang diakuinya memiliki pandang yang bagus dan jernih tentang masalah sepak bola nasional. Sementara soal anggota lain yang berasal dari institusi kepolisian dianggapnya harus lebih banyak belajar tentang sepak bola nasional. Tudingan soal adanya pengaturan skor dan pencucian uang di PSSI harus dibuktikan terlebih dulu jika memang ada.
Tim dari PSSI pun menganggap banyak yang harus mereka sampaikan agar sinergi antara PSSI dan Kemenpora berjalan lancar “Menpora harus memahami kendala sepak bola kita. Minimnya lapangan latihan dan stadion yang layak dan memenuhi standar itu harus dibenahi bersama-sama,” kata Togar.
Ia mengharapkan peran aktif pemerintah dalam pembinaan sepak bola usia muda (grass root) dan pemandu bakat (talent scouting). Togar juga mengharapkan keseriusan pemerintah untuk memperbaiki kondisi gizi anak di seluruh Indonesia yang akan bermuara terhadap kondisi kesehatan dan kemampuan fisik pesepak bola nasional di masa datang.
“Untuk memperoleh informasi yang tepat soal PSSI, sebaiknya Tim 9 Menpora mencari informasi dari pihak-pihak yang memiliki rekam jejak baik di sepak bola nasional,” kata Togar Manahan Nero, Anggota Tim 12 SinergisPSSI.
Tentang institusi Polri dan BOPI, Togar berharap Kemenpora mampu memfasilitasi dan memudahkan klub mendapat izin pertandingan. Begitu pula soal peruntukan SUGBK yang harus lebih diutamakan untuk sepak bola, bukan kegiatan lain.