Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pantai Gading sukses memetik gelar ketiga di Piala Afrika usai menundukkan Ghana di laga final dramatis, Senin (9/2) dini hari WIB. Pantai Gading menang lewat drama 17 gol.
Kedua tim bermain terbuka sejak pertandingan puncak Piala Afrika 2015 ini dimulai. Namun, tak ada satu pun peluang yang berujung gol. Upaya kedua tim selalu kandas di depan gawang.
Pada babak kedua, Pantai gading dan Ghana sama-sama meningkatkan intensitas serangan. Namun lagi-lagi tak ada satu gol pun tercipta. Pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Meski telah melakukan sejumlah perubahan skema, kedua tim tetap tidak mampu mencetak gol selama 30 menit tambahan waktu. Adu penalti menjadi penentu nasib kedua tim.
Ghana tampil penuh percaya diri setelah dua eksekutor pertama mampu menyarangkan bola ke gawang Pantai Gading. Di sisi lain, dua eksekutor Pantai Gading gagal. Skor 2-0 untuk Ghana.
Keajaiban terjadi. Hanya butuh satu gol, tendangan dua eksekutor Ghana justru meleset. Di sisi lain, Pantai Gading sukses menuntaskan pelaung menjadi gol. Skor menjadi 2-2.
Saling mengejar antarkedua tim tak terbantahkan. Semua eksekutor kedua tim mampu menjalankan tugas dengan baik hingga skor menjadi 8-8. Giliran kiper yang melakukan eksekusi.
Boubacar Barry menjadi pahlawan kemenangan Pantai Gading di saat-saat terakhir. Kiper pengganti itu sukses menghadang sepakan Razak Braimah dan mencetak gol di eksekusi terakhir. Pantai gading menjadi juara setelah menang 9-8.
Sebelum ini, Pantai Gading sudah tiga kali masuk final. Dari ketiga final itu, Pantai Gading hanya mampu memetik satu gelar juara pada 1992. Pada dua edisi lainnnya, mereka mengakhiri turnamen sebagai runner-up.
Congratulations Côte d'Ivoire! @FIFCI_tweet win #AFCON2015 and are kings of Africa #CIVGHA https://t.co/3wcqwQPGfa pic.twitter.com/OUqP0IgNI1
— FIFA.com (@FIFAcom) 8 Februari 2015