Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Divisi Utama, dari ABG sampai Umur 40 Tahun

By Suryo Wahono - Rabu, 11 Februari 2015 | 14:21 WIB
Gilang Angga, ikut seleksi di Persibat. (Budi Kresnadi/Bolanews)

Pamor Divisi Utama musim 2015 boleh saja menurun karena tak ada lagi pemain asing. Akan tetapi, hal itu berimbas positif.

Para kontestan bersaing mendapatkan pemain lokal yang bagus, baik muda maupun tua. Hampir semua klub memaksimalkan pemain muda. Seperti Persiraja, Bintang Jaya Asahan, PSMS, dan Pro Duta FC. Bintang Jaya mengandalkan eks pemain Sumut di PON 2012. Mereka meraih medali perak. Lalu Pro Duta FC yang akan memaksimalkan skuat U-19 yang tampil di Viareggio Cup di Italia. 

“Inilah saatnya klub mempercayai pemain muda. Dengan begitu fungsi klub DU juga menjadi pembina, bukan hanya pemakai pemain,” kata pelatih Pro Duta, Ansyari Lubis. 
Beberapa klub di Jawa juga mengandalkan pemain muda. Usianya beragam, mulai dari 17 hingga 20 tahun. PSIS memakai delapan pemain magang yang berusia belasan alias ABG. Begitu juga Persip Pekalongan yang memiliki 14 pemain muda asli Pekalongan yang berusia di bawah 22 tahun. Persikabo juga tak mau kalah. Mereka memakai pemain yang berasal dari SSB dari seluruh Kabupaten Bogor. 
“Ada lima pemain kami yang masih berseragam SMA. Mereka sangat antusias bisa memperkuat klub Divisi Utama,” kata pelatih Persikabo, John Arwandi. 
Pemain muda sudah menjadi tren. Akan tetapi, klub tak bisa memenuhi skuat dengan 100 persen pemain muda. Sebuah tim membutuhkan penyeimbang, yakni pemain senior. Ada banyak nama gaek yang bakal meramaikan DU 2015. Cilegon United mengandalkan eks pemain timnas, Budi Sudarsono. Lalu Elie Aiboy di Persip. 
PSGC sempat ingin mengandalkan Yaris Riyadi. Sayang, Yaris tak mendapat izin dari tempatnya bekerja, Pemkot Bandung. Di Persida Sidoarjo, ada Nurul Huda dan Uston Nawawi meskipun nasib keduanya belum jelas karena manajemen belum bergerak. Nurul dan Uston sudah berusia 37 tahun. Selain mereka, ada Sutaji yang nyaris berumur 40 tahun. 
Di Persibat Batang, ada eks bintang Persib, Gilang Angga yang sudah berusia 34 tahun. Pelatih Persibat, Lukas Tumbuan menaruh harapan kepada pemain senior untuk bertukar ilmu dengan para junior. Uniknya, di Persibat muncul pemain berusia 42 tahun. Tak lain adalah Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo. Yoyok masih turun lapangan di babak regular Divisi I musim lalu. 
“Kami belum bisa memastikan apakah Pak Bupati akan kembali bermain musim ini,” kata Lukas. 

“Inilah saatnya klub mempercayai pemain muda. Dengan begitu fungsi klub DU juga menjadi pembina, bukan hanya pemakai pemain,” kata pelatih Pro Duta, Ansyari Lubis. 

Beberapa klub di Jawa juga mengandalkan pemain muda. Usianya beragam, mulai 15 hingga 20 tahun. PSIS memakai delapan pemain magang yang berusia belasan alias ABG. Begitu juga Persip Pekalongan yang memiliki 14 pemain muda asli Pekalongan yang berusia di bawah 22 tahun. Persikabo juga tak mau kalah. Mereka memakai pemain yang berasal dari SSB dari seluruh Kabupaten Bogor. 

“Ada lima pemain kami yang masih berseragam SMA. Mereka sangat antusias bisa memperkuat klub Divisi Utama,” kata pelatih Persikabo, John Arwandi. 

Pemain muda sudah menjadi tren. Akan tetapi, klub tak bisa memenuhi skuat dengan 100 persen pemain muda. Sebuah tim membutuhkan penyeimbang, yakni pemain senior. Ada banyak nama gaek yang bakal meramaikan DU 2015. Cilegon United mengandalkan eks pemain timnas, Budi Sudarsono. Lalu Elie Aiboy di Persip. 

PSGC sempat ingin mengandalkan Yaris Riyadi. Sayang, Yaris tak mendapat izin dari tempatnya bekerja, Pemkot Bandung. Di Persida Sidoarjo, ada Nurul Huda dan Uston Nawawi meskipun nasib keduanya belum jelas karena manajemen belum bergerak. Nurul dan Uston sudah berusia 37 tahun. Selain mereka, ada Sutaji yang nyaris berumur 40 tahun. 

Di Persibat Batang, ada eks bintang Persib Gilang Angga (34), yang telah mengikuti seleksi. Pelatih Persibat, Lukas Tumbuan menaruh harapan kepada pemain senior untuk bertukar ilmu dengan para junior. Uniknya, di Persibat muncul pemain berusia 42 tahun. Tak lain adalah Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo. Yoyok masih turun lapangan di babak reguler Divisi I musim lalu. 

“Kami belum bisa memastikan apakah Pak Bupati akan kembali bermain musim ini,” kata Lukas.