Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akademi Arema Masih Berbeda-beda Program

By Suryo Wahono - Rabu, 11 Februari 2015 | 19:43 WIB
Singgih Pitono membuat program berdasarkan pengalamannya

Kendati berlabel Akademi Arema, namun cabang di Ngunut Tulungagung yang dikelola Singgih Pitono tak menerapkan kurikulum seperti kantor pusat di Malang.

Ada beberapa materi yang dimodifikasi tim pelatih Akademi Arema Tulungagung. Alasannya?

“Kendala kami SDM pelatih dan siswa. Kami tak bisa memberlakukan semua program dari kantor pusat. Karena keterbatasan jumlah tim pelatih, sarana, dan infrastruktur. Kami juga tak mau memaksakan diri. Secara keilmuan, tim pelatih sudah menguasai materi dari kantor Malang. Tapi tak bisa semua materi itu diterapkan untuk siswa kami,” ungkap Singgih Pitono.

Alat-alat latihan yang dimiliki Akademi Arema Ngunut hasil iuran siswa dan kantong pribadi pengelola. Lapangan latihan pun sebatas milik desa sekitar.

“Soal sarana dan lapangan juga jadi kendala. Idealnya, kedua faktor itu harus standar jika ingin punya lulusan berkualitas. Tapi kami secara rutin tetap melaporkan kemajuan siswa ke kantor pusat Malang. Selama ini materi latihan siswa dari hasil kursus lisensi C dan pengalaman pelatih saat jadi pemain. Tapi saya juga dapat dari diskusi dengan teman-teman pelatih, terutama yang ada di kantor Malang,” tutur Singgih. (Gatot Susetyo)

“Kendala kami SDM pelatih dan siswa. Kami tak bisa memberlakukan semua program dari kantor pusat karena keterbatasan jumlah tim pelatih, sarana, dan infrastruktur. Kami juga tak mau memaksakan diri. Secara keilmuan, tim pelatih sudah menguasai materi dari kantor Malang. Tapi, tak bisa semua materi itu diterapkan untuk siswa kami,” ungkap Singgih.

Alat-alat latihan yang dimiliki Akademi Arema Ngunut hasil iuran siswa dan kantong pribadi pengelola. Lapangan latihan pun sebatas milik desa sekitar.

“Soal sarana dan lapangan juga jadi kendala. Idealnya, kedua faktor itu harus standar jika ingin punya lulusan berkualitas. Tapi, kami secara rutin tetap melaporkan kemajuan siswa ke kantor pusat Malang. Selama ini materi latihan siswa dari hasil kursus lisensi C dan pengalaman pelatih saat jadi pemain. Saya juga dapat dari diskusi dengan teman-teman pelatih, terutama yang ada di kantor Malang,” tutur Singgih. (Gatot Susetyo)