Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bambang Pamungkas Menit Main Makin Turun

By Ary Julianto - Selasa, 10 Februari 2015 | 12:03 WIB
Bambang Pamungkas (kiri) dan Ferry Paulus, Keua Umum Persija. (Herka Yanis)

Striker senior Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, terus diharapkan ketajamanya oleh Macan Kemayoran. Namun Bepe, sapaannya, masih perlu kerja keras untuk membuktikan ekspektasi pecinta sepak bola di Jakarta pada musim 2015 ini.

Data penampilan Bepe, dari musim ke musim memang stabil, meski umurnya terus bertambah. Sejak memperkuat Persija dari musim 2000 hingga kini, Bepe memang sudah mncetak 182 gol dalam partai resmi.
Namun dalam semusim terakhir, penampilannya di Bandung Raya tidak setajam ketika membela Persija pada musim 2012/2013. Namun efektivitasnya tetap baik. 
Di Pelita BR, Bepe tampil 24 kali dari 27 kali partai yang dimainkan Pelita BR musim lalu.  Dari jumlah tersebut Bepe, 19 diantaranya menjadi starter, lima kali sebagai penganti. Ia juga tak bermain selama 90 menit sebanyak tiga kali saja. Jumlah total menit main Bepe adalah 1730 menit dengan mencetak 10 gol. Rekor tersebut menjadikan Bepe sebagai top scorer di Pelita BR.
Di Pelita BR, Bepe memiliki rata-rata mencetak gol sebanyak 0,42 perlaga. Jika dikonversikan dengan menit mainnya, maka Bepe bisa mencetak satu gol dalam waktu 173 menit. Catatan ini termasuk baik untuk ukuran striker yang sudah menginjak usia 34 tahun. 
Jika dibandingkan dengan penampilannya di Persija musim 2012/2013, maka Bepe memiliki rekor 33 kali dari 34 kali laga yang dimainkan Persija musim itu. Pada musim 2012/2013, Bepe memang menjadi andalan utama Persija. Bahkan Bepe selalu menjadi starter dan hanya delapan kali ia ditarik keluar dan tidak bermain selama 90 menit musim itu.
Secara total Bepe bermain 2884 menit dan mencetak 16 gol. Ini berarti Bepe mencetak rata-rata 0,48 gol perlaga. Jumlah ini tentu lebih baik dari prestasinya musim lalu. Namun jika dikonversikan dengan menit mainnya, maka Bepe selalu mencetak gol dalam 180 penampilannya, lebih buruk jika dibandingkan musim ini. Ini membuktikan efektifitas permainan Bepe tetap terjaga meski usianya terus bertambah. 
Musim ini striker senior Persija itu diharapkan lebih baik, terutama dalam efektifitasnya mencetak gol, karena Bepe sepertinya akan sulit merebut posisi utama di lini depan Persija. Ia akan sulit mendapat  menit main yang banyak, dengan adanya Yevgeni Kabaev, striker baru Persija

Data penampilan Bepe, dari musim ke musim memang stabil, meski umurnya terus bertambah. Sejak memperkuat Persija dari musim 2000 hingga kini, Bepe memang sudah mncetak 182 gol dalam partai resmi.

Namun dalam semusim terakhir, penampilannya di Bandung Raya tidak setajam ketika membela Persija pada musim 2012/2013. Namun efektivitasnya tetap baik. 

Di Pelita BR, Bepe tampil 24 kali dari 27 kali partai yang dimainkan Pelita BR musim lalu.  Dari jumlah tersebut Bepe, 19 diantaranya menjadi starter, lima kali sebagai penganti. Ia juga tak bermain selama 90 menit sebanyak tiga kali saja. Jumlah total menit main Bepe adalah 1730 menit dengan mencetak 10 gol. Rekor tersebut menjadikan Bepe sebagai top scorer di Pelita BR.

Di Pelita BR, Bepe memiliki rata-rata mencetak gol sebanyak 0,42 perlaga. Jika dikonversikan dengan menit mainnya, maka Bepe bisa mencetak satu gol dalam waktu 173 menit. Catatan ini termasuk baik untuk ukuran striker yang sudah menginjak usia 34 tahun. 

Jika dibandingkan dengan penampilannya di Persija musim 2012/2013, maka Bepe memiliki rekor 33 kali dari 34 kali laga yang dimainkan Persija musim itu. Pada musim 2012/2013, Bepe memang menjadi andalan utama Persija. Bahkan Bepe selalu menjadi starter dan hanya delapan kali ia ditarik keluar dan tidak bermain selama 90 menit musim itu.

Secara total Bepe bermain 2884 menit dan mencetak 16 gol. Ini berarti Bepe mencetak rata-rata 0,48 gol perlaga. Jumlah ini tentu lebih baik dari prestasinya musim lalu. Namun jika dikonversikan dengan menit mainnya, maka Bepe selalu mencetak gol dalam 180 penampilannya, lebih buruk jika dibandingkan musim ini. Ini membuktikan efektifitas permainan Bepe tetap terjaga meski usianya terus bertambah. 

Musim ini striker senior Persija itu diharapkan lebih baik, terutama dalam efektifitasnya mencetak gol, karena Bepe sepertinya akan sulit merebut posisi utama di lini depan Persija. Ia akan sulit mendapat  menit main yang banyak, dengan adanya Yevgeni Kabaev, striker baru Persija