Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Adixi Bakal Menggeser Andritany di Persija?

By Aning Jati - Rabu, 28 Januari 2015 | 11:44 WIB
Adixi Lenzivio punya potensi besar menggeser kiper utama Andritany Ardhiyasa di Persija. (Fernando Randy/Bolanews)

leha lantaran grafik permainan Adixi Lenzivio menanjak. Adixi punya potensi besar menggeser seniornya itu sebagai kiper utama Persija di LSI 2015.

Belakangan pelatih Persija, Rahmad Darmawan, sering mencoba kemampuan Adixi di sejumlah laga uji coba. Saat menghadapi klub juara J-League 1, Gamba Osaka (24/1), Adixi yang masuk di paruh kedua pertandingan tampil apik. Ia melakukan dua penyelamatan krusial.

Sebaliknya, Andritany melakukan blunder yang berujung sebuah gol ke gawangnya. Blunder serupa juga ia buat saat timnya menjajal Persebaya di ajang Piala Surya Citra Media (SCM) 2015. Sementara di ajang Piala SCM, Adixi unjuk gigi dengan mementahkan tendangan penalti gelandang Semen Padang, Vendri Mofu.

Musim lalu Andritany tampil 19 laga (1.7010 menit). Kiper pelapis Adixi Lenzivio, hanya kebagian jatah bermain satu pertandingan saja.

Uniknya, usia kedua kiper itu terhitung muda untuk mentas di persaingan elite. Andritany yang jadi bagian timnas U-23 SEA Games 2011 dan 2013, baru berusia 23 tahun. Di sisi lain, Adixi usianya lebih muda setahun saja.

Andritany jadi kebanggaan The Jakmania karena ia pemain asli berdarah Betawi, representasi Persija yang bermarkas di ibu kota. Darah Persija juga kental mengalir di tubuh Adixi. Ia merupakan putra bintang Persija era 1980-an, Adityo Darmadi.

Pada LSI 2013 Adixi sempat jadi penjaga gawang utama Persija di paruh pertama. Ia menggeser posisi kiper senior, Galih Sudaryono. Kala itu Andritany terpinggirkan dari tim karena kasus utang gaji musim sebelumnya. Pemain berdarah Betawi itu baru masuk pada putaran kedua.

Buat Adixi bermain di Persija sebuah kebanggaan. Bersama abang kandungnya, Andro Levandi, merupakan binaan kompetisi internal klub anggota Persija. Adixi merupakan kiper yang dididik Menteng Junior. Seperti ayahnya dan juga kakeknya, Harry Tjong-Darmadi, ia meretas karier dari akar rumput klub ibu kota.

Rahmad ingin kedua pemain bersaing secara sehat untuk mendapat kesempatan tampil reguler di LSI.

"Setiap pemain harus menjaga jiwa kompetitif untuk bisa bertahan di posisi inti," kata Rahmad.