Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0, pada babak semifinal, Jumat (6/2). Kemenangan Ghana diwarnai kerusuhan antar penonton di Stadion Malabo.
Awalnya, pertandingan berjalan lancar. Namun, para pemain Ghana mulai terusik oleh aksi suporter tuan rumah menjelang babak pertama berakhir. Pada 45 menit pertama, Ghana memimpin 2-0.
Sepasang gol kemenangan Ghana di babak pertama masing-masing dicetak oleh Jordan Ayew lewat titik penalti pada menit 42 dan Wakaso Mubarak tiga menit kemudian.
Pertandingan di awal babak kedua mulai kondusif. Namum, setelah Ghana mencetak gol ketiga pada menit 75 lewat Andre Ayew, serangan dari tribun penonton kembali muncul.
Ghana will face Ivory Coast in the Afcon final after beating Equatorial Guinea 3-0 https://t.co/487N8p0Pys pic.twitter.com/DBSPtHdYVJ
— BBC Sport (@BBCSport) February 5, 2015
Pertandingan sempat dihentikan selama 30 menit karena situasi yang tidak kondusif. Lemparan botol dari arah tribun membuat pemain Ghana terpaksa menepi sejenak di dalam ruang ganti.
Highlights: Crowd trouble stops play but Ghana reach #AFCON final https://t.co/O5D5lRQ70N pic.twitter.com/pZDFkmm8TF
— ITV Football (@itvfootball) February 5, 2015
Setelah situasi kondusif, pertandingan kembali dilanjutkan. Ghana pun menutup laga dengan skor akhir 3-0. Di babak final, Ghana akan berjumpa Pantai Gading, Senin (9/2) dini hari WIB.
Ghana reach #AFCON2015 final amid chaotic scenes as game is delayed and then cut short over crowd trouble https://t.co/VeuOtOUKX0
— MailOnline Sport (@MailSport) February 5, 2015
Bagi Ghana, ini merupakan final ke delapan di Piala Afrika. Empat diantaranya menjadi juara, yaitu pada 1963, 1965, 1978, dan terakhir pada 1982, tepat 33 tahun silam.
.@ghanafaofficial outplayed #EquatorialGuinea to reach #AFCON2015 final. Report & pics https://t.co/VGtIsUPI95 pic.twitter.com/kwSwbneO5K
— FIFA.com (@FIFAcom) February 5, 2015
Di sisi lain, Pantai Gading sudah tiga kali masuk final. Dari ketiga final itu, mereka hanya mampu memetik satu gelar juara pada 1992. Pada dua edisi lainnnya, mereka mengakhiri turnamen sebagai runner-up.