Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
12 dalam sebuah tim. Anggapan itu untuk menggambarkan betapa pentingnya kehadiran suporter atau pendukung bagi sebuah klub.
Namun, kadang kala keberadaan suporter juga bisa menimbulkan masalah bagi klub yang dibela. Tentu bila kelompok pendukung itu kerap membuat ulah negatif, bukannya mendukung klub kesayangan secara positif.
Purely Football mencatat setidaknya ada delapan klub yang selain terkenal karena prestasi apiknya, juga populer lantaran memiliki basis fan yang garang.
Berikut delapan kelompok suporter paling anarkistis dan garang di dunia:
5. Galatasaray
Suporter klub raksasa Turki ini masuk dalam kategori suporter paling beringas di dunia sepak bola internasional. Fan Galatasaray juga dikenal sebagai kelompok fan paling berisik di dunia. Tak hanya kerap menyerbu ke lapangan saat pertandingan berlangsung, keganasan fan Galatasaray juga terjadi di luar lapangan.
Bentrokan yang berakibat puluhan fan luka-luka hingga penusukan yang berujung maut kerap dilakukan fan Galatasaray terhadap pendukung tim tamu. Seperti yang terjadi pada fan Leeds United, Arsenal, dan Chelsea. Sangat mudah untuk mengatakan: jangan cari gara-gara dengan fan Galatasary bila ingin selamat!
6. Roma
Kekerasan seolah lekat dengan fan AS Roma hingga membuat tim lawan enggan mendatangi Stadio Olimpico ketimbang khawatir mendapat serangan. Ultras AS Roma kerap pula terlibat bentrokan dengan polisi yang berusaha mengendalikan situasi.
Sebanyak 11 fan Manchester United pada 2007 merasakan keganasan Ultras karena harus dilarikan ke rumah sakit setelah diserang. Begitu pula dengan Liverpool dan Middlesbrough yang ditikam oknum fan I Lupi. Kejadian itu membuat ungkapan "lebih baik menyingkir, terutama bila Anda fan dari klub Inggris" cukup populer.
Namun, tak hanya garang dengan fan dari Inggris, kelompok pendukung dalam negeri seperti Lazio dan Napoli juga jadi musuh Ultras Roma.
7. Wisla Krakow
Klub Polandia ini memiliki basis fan yang bermusuhan dengan klub sekota, Cracovia. Derby kedua klub dijuluki "Perang Suci" dan dipastikan muncul kerusuhan. Bahkan di luar pertandingan, bentrokan kerap pecah. Pada 2004-2006 saja jatuh delapan korban meninggal dunia akibat bentrokan. Pada 1990, bek Parma, Dino Baggio dipukul kepalanya oleh fan Wisla Krakow menggunakan pisau!
Fan Wisla Krakow juga kerap menyerang polisi. Namun, fan Wisla Krakow dan Cracovia kerap bahu-membahu melawan polisi kala berusaha ditertibkan. Hanya, begitu hal itu usai, keduanya kembali bermusuhan. "Jangan main-main dengan kelompok suporter Wisla Krakow," begitu saran publik.
8. Al Masry
Masih ingat kejadian yang mengakibatkan 79 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang lainnya luka-luka di Port Said Stadium, Mesir, pada 2012? Polisi menyatakan serangan itu dilakukan oleh ultras Al Masry yang menyasar kelompok pendukung tim tamu, Al Ahly. Padahal, Al Masry menang 3-1 di pertandingan itu.
Serangan itu dikoordinasi oleh ultras Al Masry yang terkenal agresif. Dengan bersenjatakan pedang, pisau, batu, botol, dan petasan, mereka menyerang Ultras Al Ahly. Ultras Al Masry juga menyerang pemain dan tim pelatih Al Ahly.
Akibat kerusuhan yang sulit dipahami ini, pemerintah Mesir menghentikan roda kompetisi domestik Mesir selama dua tahun yang berimbas pada sepak bola Mesir juga timnas Mesir.