Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

8 Kelompok Suporter Paling Agresif di Dunia (1)

By Aning Jati - Kamis, 22 Januari 2015 | 09:22 WIB
Suporter Newell's Old Boys paling ditakuti di Argentina. (Purely Football)

12 dalam sebuah tim. Anggapan itu untuk menggambarkan betapa pentingnya kehadiran suporter atau pendukung bagi sebuah klub.

Namun, kadang kala keberadaan suporter juga bisa menimbulkan masalah bagi klub yang dibela. Tentu bila kelompok pendukung itu kerap membuat ulah negatif, bukannya mendukung klub kesayangan secara positif.

Purely Football mencatat setidaknya ada delapan klub yang selain terkenal karena prestasi, juga populer lantaran memiliki basis fan yang garang dan ganas.

Berikut delapan kelompok suporter paling anarkistis dan garang di dunia:

1. River Plate
Dengan 36 gelar di liga domestik, Los Millonarios, julukan River Plate, merupakan klub paling sukses di Argentina. Klub ini juga memiliki basis fan terbanyak tidak hanya di Argetina melainkan pula di Amerika Selatan.

Perseteruan dengan rival abadi, Boca Junior, yang dikenal dengan Superclasico tak jarang menghadirkan drama di dalam dan luar lapangan. Kerusuhan tak terelakkan tiap kali kedua pendukung bersua. Tak cukup bikin onar dengan rival abadi, suporter River Plate tak segan mencederai bahkan membunuh fan lawan, siapapun mereka, hingga akhirnya fan tim tamu tak lagi diperbolehkan datang ke El Monumental Stadium, kandang River Plate.

2. Vasco Da Gama
Publik Brasil tak akan bisa melupakan insiden kerusuhan yang memakan puluhan korban luka kala suporter Vasco Da Gama meluapkan rasa kesal lantaran tim kesayangan dipastikan terdegradasi di pertandingan krusial kontra Atletico Paranaense pada musim 2013.

Fan Vasco Da Gama mengamuk dan menyerang suporter Paranaense. Keadaan waktu itu digambarkan sangat menyeramkan bahkan memaksa helikopter turun di lapangan untuk mengangkut korban yang segera membutuhkan pertolongan medis.

3. Mohun Bagan
Suporter klub India, Mohun Bagan, memiliki sejarah rivalitas sengit dengan fan East Bengal FC. Tidak hanya dipicu prestasi di lapangan, faktor etnis dan budaya makin menambah tensi fan Mohun Bagan. Dari rentetan insiden bentrokan selama ini, publik menilai fan Mohun Bagan seringkali kelewat batas.

Kisah kelam pada 1980 tak akan dilupakan warga India. Ketika itu 16 orang meninggal dunia serta ratusan lainnya mengalami luka-luka saat pecah bentrokan di antara kedua kelompok suporter. 30 tahun kemudian, suporter Mohun Bagan masih terus panas.