Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sabtu (17/1), Shinji Kagawa bersama warga Jepang memperingati peristiwa alam yang menelan ribuan korban nyawa: gempa Kobe.
Gempa 7,2 SR yang meluluhlantakkan prefektur Hyogo, termasuk Kobe, pada pagi hari, 17 Januari 1995 itu, masih membekas hingga kini di ingatan Kagawa.
Eks pemain Manchester United itu ikut jadi korban gempa yang mengguncang kota kelahirannya. Ketika itu Kagawa masih berusia lima tahun.
"Saya mengalami bencana itu dan masih mengingat dengan jelas apa yang terjadi serta hal yang menyertai bencana itu. Sangat menghancurkan hati," kata gelandang serang berusia 25 tahun itu.
"Saya sedang tidur. Ayah mendatangi kamar tidur saya sambil berusaha mencegah lemari agar tidak jatuh menimpa saya. Rumah kami tidak terlalu rusak, tetapi butuh waktu lama untuk memperbaiki saluran air minum dan gas. Kami harus mandi di kamar mandi umum dan mengambil air dari pusat persediaan air, padahal cuaca sangat dingin," ujarnya seperti dikutip Kyodo News.
Akan tetapi, Kagawa tak bisa berada di kampung halaman untuk ikut memperingati peringatan ke-20 Gempa Besar Hansin, yang salah satu acaranya adalah pertandingan amal sepak bola. Laga amal itu diramaikan pesepak bola Jepang yang sudah pensiun dan masih aktif.
"Sangat bagus melihat orang-orang bisa datang bersama untuk laga sepak bola amal itu dan kami tetap bersama sesudahnya. Kobe adalah kota yang fantastis dan kami tak boleh melupakan apa yang sudah terjadi," kata gelandang serang Borussia Dortmund itu.
"Masyarakat di Kobe sangat mendukung kami di timnas dan kami hanya bisa membalas melalui hasil yang kami ciptakan. Kami akan fokus selama turnamen dan memberikan sedikit kebahagiaan di Jepang," pungkas Kagawa.
Saat ini Kagawa dan timnas Jepang masih berjuang mempertahankan gelar Piala Asia. Tim Samurai Biru sudah memastikan lolos ke fase gugur Piala Asia 2015.