Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hingga kini Pelita Bandung Raya (PBR) kesulitan mendapatkan stadion tempat menggelar laga kandang di LSI 2015
PBR sebelumnya mengajukan Stadion Siliwangi, Bandung, namun stadion itu tak lolos verifikasi aspek infrastruktur yang dilakukan PT Liga Indonesia.
PBR kemungkinan besar juga memilih tak memakai lagi Stadion Si Jalak Harupat, markas di LSI 2014, karena sewa stadion milik Pemkab Bandung itu dianggap cukup mahal. Lantaran opsi bermain di Bandung tak banyak, PBR mulai mengalihkan bidikan ke luar Kota Kembang.
Salah satu kota yang amat mungkin jadi markas PBR adalah Bekasi.
"Peluang untuk memang pindah besar sekali, tapi saya belum tahu akan pindah ke mana PBR. Opsinya Bekasi, Solo, atau Yogyakarta," ujar pelatih PBR Dejan Antonic kepada BOLANEWS di lapangan Pusdikajen, Lembang, Kamis (29/1).
Dejan tidak mempermasalahkan jika akhirnya tim besutannya pindah ke kota lain. Dejan memilih menyerahkan perihal markas tim kepada manajemen klub.
"Saya tidak tahu di mana yang paling tepat. Hal itu tergantung manajemen. Saya sudah bicara dengan pemilik PBR, Ari D. Sutedi, soal tim ke depan dan pemain. Kami tunggu kabar dari manajemen saja," ujarnya.
Bila ingin bermain di Bekasi, PBR harus mencocokkan jadwal dengan Persija terlebih dulu karena tim Macan Kemayoran juga berencana bermain di Bekasi untuk tiga partai kandang. Sedangkan Solo, bila mengacu pada sanksi Komdis PSSI yang turun pada 23 Oktober lalu, Kota Budaya itu belum bisa menggelar pertandingan sepak bola hingga April.
Solo dijatuhi sanksi tak boleh jadi tuan rumah pertandingan sepak bola di bawah yurisdiksi PSSI selama enam bulan, terhitung 23 Oktober, akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Manahan saat menjamu Martapura FC di Divisi Utama 2014.