Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija memboyong banyak pemain lokal muka baru menyongsong Liga Super Indonesia 2015. Beberapa di antara mereka punya rapor cukup bagus, atau sebaliknya kinerja belum optimal. Seperti apa detailnya?
Alfin Tuasalamony jadi salah satu pemain gres yang punya jam terbang tinggi di laga-laga uji coba pramusim. Rahmad Darmawan menyiapkan posisi baru bagi pemain jebolan program SAD Uruguay tersebut.
Alfin bermain sebagai gelandang jangkar bukan posisi aslinya bek sayap kanan. Rahmad cukup puas melihat performa Alfin yang juga pernah jadi anak-asuhnya di Persebaya. Alfin dinilai cukup mobil, rajin bergerak dan menguasai bola. Kemampuan bertahannya pun terhitung lumayan. Rataan tekelnya tertinggi di antara para gelandang pendatang baru yang ada di Tim Macan Kemayoran.
Hanya persentase Alfin menyorongkan operan masih terhitung rendah. RD berharap Alfin lebih sering memasok bola-bola matang ke lini depan. “Kerapatan jarak jadi masalah di tim saat ini. Para gelandang bertahan bermain terlalu ke belakang sehingga mereka kesulitan menyorongkan umpan-umpan terukur buat penyerang,” ujar Rahmad.
Bicara soal umpan terukur, nama Rendi Irawan berada di daftar tertinggi gelandang Persija yang persentase operannya tertinggi di tim. Rendi yang lebih sering tampil sebagai pemain pengganti persentase operan suksesnya menembus 90%. Rata-rata per laga ia melakukan 21 operan.
Catatan Rendi relatif lebih bagus dibanding gelandang serang, Stefano Lilipaly, yang hanya 15,75 melakukan operan sukses per pertandingan. Namun Stefano punya nilai lebih dari agresivitas menyerang.
Catatan cukup apik diperlihatkan Amrizal di sektor belakang. Pemain yang dimainkan di dua posisi sebagai stoper dan bek kanan jadi pemain bertahan paling kokoh. Persentase tekelnya menembus 81,8 persen, jauh meninggalkan stoper asing Alan Acier yang hanya 57.14 persen.