Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Prestasi Pelita Bandung Raya di LSI 2014 di luar ekspektasi karena berhasil melaju ke babak 8 besar. Padahal, tim pelatih dan manajemen tidak menargetkan bisa lolos dari Grup I. Berkaca pada musim lalu yang nyaris terdegradasi, manajemen hanya mematok masuk enam besar pada awal kompetisi.
Pelatih Dejan Antonic bahkan pernah menegaskan bahwa musim ini hanya tahapan untuk membentuk tim solid dengan komposisi pemain muda untuk musim depan. Namun, kerja keras di LSI 2014 langsung membuahkan hasil.
Mendapatkan tiket babak 8 besar LSI 2014 bagi PBR bukan hal yang mudah. Bambang Pamungkas dkk. harus jatuh bangun di 20 pertandingan yang mereka jalani.
Momentum yang bisa membuat tim berjulukan The Boys Are Back itu masuk zona empat besar adalah ketika mampu meraih poin penuh di empat pertandingan terakhir secara beruntun. Kemenangan 3-1 atas Persita di Stadion Singaperbangsa, Karawang, (5/9) menjadi penentu. Prestasi itu tentu disambut sukacita seluruh elemen PBR, mulai dari pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen PT Kreasi Performa Pasundan (KPP).
Direktur KPP, Marco Gracia Paulo, langsung memastikan bahwa kucuran bonus akan dibagikan kepada T.A. Musafri cs. Bahkan, pemilik PBR, Ari D. Sutedi langsung membagikan bonus lembaran dolar AS melalui Dejan Antonic usai laga kontra Persita.
“Beliau sangat bangga dengan tim ini karena ternyata mampu lolos ke delapan besar. Padahal, sebelumnya kami hanya menargetkan di posisi enam atau delapan Grup I. Tahun ini ternyata kami bisa mendapatkan lebih,” ujar Marco.
Ia pun kembali menegaskan janjinya untuk memberikan bonus Rp400 juta kepada Nova Arianto dkk. sebagai pelecut bagi tim di babak 8 besar. “Saya ingin membuat tim ini lebih kuat,” tuturnya.
Kini, target yang diusung PBR berubah, yakni menjadi juara LSI 2014. “Setelah delapan besar, kami kembalikan dari semula. Tapi, kalau tidak juara, kami tak menyesal karena bisa lolos saja sudah puas. Target juara mungkin ada di musim depan,” ujar Marco.