Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Balik Kartu Merah Hasim Kipuw

By Aning Jati - Senin, 26 Januari 2015 | 12:27 WIB
Hasim Kipuw ingin memberi pengalaman kepada pemain muda Persebaya. (Iwan Setiawan)

Satu kartu merah yang keluar dari saku wasit jadi tanda laga kerasnya pertandingan semifinal Piala SCM 2015 antara Arema Cronus melawan Persebaya (25/1) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Hasim Kipuw yang mendapatkan dua kali kartu kuning harus meninggalkan lapangan lebih cepat saat babak tambahan.

Sejak awal, bek kanan asal Tulehu itu memang mempertontonkan permainan keras. Beberapa kali dia melanggar para pemain muda seperti Ilham Udin Armayn. Usai pertandingan, Kipuw mengaku bermain normal. Dia tidak emosi meski melawan Persebaya yang notabene klubnya musim lalu.

"Saya hanya ingin memberi pengalaman kepada pemain muda Persebaya. Di LSI nanti mereka harus siap dengan permainan keras," katanya.

Di skuat Persebaya pada laga ini memang banyak pemain lulusan timnas U-19. Seperti Evan Dimas, Zulfiandi, Putu Gede, dan Ilham Udin Armayn. Mereka memang baru merasakan atmosfer pertandingan melawan klub LSI saat pramusim.

Namun, kerugian diderita Arema karena dalam laga final melawan tuan rumah Sriwijaya FC, Selasa (26/1), Kipuw hanya jadi penonton.

"Saya hargai kartu merah Kipuw. Dia terlihat main ngotot dan tidak mau kalah dalam pertandingan melawan Persebaya. Nanti akan kami siapkan penggantinya," kata Joko Susilo, asisten pelatih Arema.