Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bintang Omar Abdulrahman sedang bersinar terang. Gelandang serang yang dipanggil dengan nama Amoory ini jadi salah satu kunci sukses Uni Emirat Arab (UEA) melaju ke semifinal Piala Asia 2015.
Salah satu kontribusi pemain berusia 23 tahun itu terjadi kala mencetak tendangan penalti pertama dengan gaya panenka. Penalti itu langsung mengangkat moral rekan-rekannya di adu tos-tosan melawan Jepang (23/1).
Di semifinal, Selasa (27/1), giliran Australia yang akan menjajal UEA. Salah seorang penggawa Australia, Alex Brosque, memperingatkan rekan-rekannya untuk menghentikan aksi Amoory. Sebagai bekas rekan setim di Al Ain selama 2012-2014, Brosque tahu benar bagaimana kualitas Amoory.
"Dia dipastikan bisa merusak semua permainan lawan," kata Brosque.
"Kekuatan utamanya adalah ketika Anda berlari dan dia menempatkan kaki kirinya, dia akan mendapatkan Anda."
"Dia tahu persis kapan menempatkan bola karena dia mampu mengirimkan berbagai jenis operan. Apapun yang dihadapinya atau sudut di mana dia sedang berada, tak masalah buatnya. Dia benar-benar bisa menempatkan bola di manapun, sesuai keinginannya," lanjut kapten Sydney FC itu.
Satu-satunya cara untuk mencegah Amoory merusak permainan Socceroos disebut Brosque hanyalah harus lebih baik darinya dan tidak membiarkannya bergerak.
"Sudah jelas Anda tak ingin hanya terfokus pada satu pemain saat bermain, tetapi kali ini semua pemain di lapangan harus tahu di mana ia berada. Seseorang harus terus dekat dengannya dan memotong operan darinya. Bila dia dibiarkan memilik waktu dan tempat dengan bola, dia akan menghancurkan kami," pungkas penyerang Australia itu seperti dikutip di AFP.