Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim nasional Pantai Gading merupakan kesebelasan unggulan dalam perhelatan Piala Afrika 2015. Tak berlebihan karena tim berjulukan The Elephant alias Si Gajah itu memiliki jajaran pemain berkualitas yang merumput di kompetisi Eropa.
Sejumlah nama seperti Yaya Toure, Wilfried Bony (Manchester City), Kolo Toure (Liverpool), Cheick Tiote (Newcastle United), Solomon Kalou (Hertha Berlin), hingga Gervinho (AS Roma) adalah deretan pemain yang sudah akrab di telinga penikmat sepak bola.
Terlepas dari materi pemain yang mumpuni, Pantai Gading ternyata mempunyai kendala dalam setiap partisipasi di turnamen antarnegara. Tim asal kawasan Afrika Barat itu kerap kali bertumpu pada satu figur sentral sehingga rentan goyah ketika sang figur bermain buruk atau berhalangan tampil.
Beberapa waktu lalu, Pantai Gading diperkuat oleh penyerang top, Didier Drogba. Dia selalu menjadi andalan timnas pada periode 2002-2014.
Dalam rentang waktu tersebut, Drogba sempat membawa Pantai Gading menembus dua final Piala Afrika (2006, 2012). Hanya, dia bermain di bawah standar pada partai puncak sehingga batal mengharumkan nama negaranya.
Situasi seperti itu enggan diulangi Pantai Gading dalam gelaran Piala Afrika 2015. Pelatih Herve Renard meminta para pemain mengutamakan kolektivitas agar tidak bergantung pada satu atau dua sosok, seperti Yaya Toure atau Gervinho.
Renard ingin anak asuhnya bermain sebagai tim saat mengawali kiprah di Grup D menghadapi Guinea, Selasa (20/1). Terlebih, sang pelatih terancam tak dapat menurunkan Toure lantaran mengalami masalah pada kakinya pada sesi latihan pertama di Malabo, Guinea Ekuatorial, Sabtu kemarin.
“Kami harus membangun tim dengan semangat kesatuan. Para pemain wajib mengutamakan kerja sama tim di atas lapangan bila ingin meraih hasil maksimal di Piala Afrika 2015,” kata Renard seperti dikutip dari FIFA.