Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
klub Serie A yang kini tengah kesulitan. Hal ini telah membuat sepak bola Italia, terutama Serie A kehilangan kualitasnya.
Shevchenko sempat bermain di Milan ada awal 2000-an, di mana Serie A masih menjadi tujuan para bintang nomor satu dunia. Namun, seiring dengan buruknya kemampuan finansial klub-klub Italia, para pemain bintang itu pun kini memilih hengkang ke liga-liga lain.
Selain itu, pembinaan pemain muda di Italia tidak berjalan dengan baik dan sangat sulit untuk bisa menembus tim utama demi mendapatkan kesempatan bermain. Shevchenko pun merasa bahwa Italia hanya bisa berharap kepada Juventus dan Roma untuk dapat bersaing dengan klub-klub kaya Eropa.
"Sepak bola Italia telah kehilangan kualitasnya karena tidak mampu memiliki sumber daya untuk membeli para pemain juara di saat mereka meraih kejayaannya," kata Shevchenko kepada La Gazzetta dello Sport.
"Pada akhirnya itu semua bermuara kepada hal ini. Milan, Inter, atau bahkan Juve tidak bisa lagi bersaing dengan klub-klub kaya sepak bola. Ketika saya bargabung, itu sangat berbeda."
"Saya pikir Real Madrid, Chelsea, Barcelona, PSG, dan klub Inggris, Jerman dan Spanyol pada umumnya adalah klub favorit. Namun, Juve memiliki kelas yang dibutuhkan untuk menantang klub-klub tersebut dan Roma memiliki antusiasme yang tinggi," lanjutnya.